Pelangi Langturif Sulap Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi, Kecamatan Sukarami
Tim juri Lomba Kampung Kreatif 3025 saat melakukan kunjungan lapangan ke Kampung Pelangi Langturif di RT 30 RW 11 Kelurahan Talang Betutu, Kecamatan Sukarami, Kota Palembang-foto: budiman/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Kreativitas masyarakat Kampung Kreatif Pelangi Langturif patut diacungi jempol. Kampung yang berada di RT 30 RW 11, Kelurahan Talang Betutu, Kecamatan Sukarami ini memanfaatkan sisa-sisa minyak jelantah rumah tangga dan pelaku UMKM menjadi sebuah lilin aromaterapi dan gantungan kunci yang wangi.
Ketua Pokdarwis RT 30, Rusli mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk inisiatif, kepedulian terhadap lingkungan, serta keterampilan masyarakat Talang Betutu menciptakan produk yang bersifat ekonomis. “Kita memproduksi produk kreatif lilin aromaterapi dan gantungan kunci serta mobil dari minyak jelantah. Saat ini ada sekitar 35 anggota yang ikut terlibat mengolahnya,” ujarnya saat menerima kunjungan Dewan Juri Lomba Kampung Kreatif Ke-VI Tahun 2025, Selasa pagi (19/8).
Dewan Juri itu terdiri dari unsur pentahelix, yaitu Dinas Pariwisata Kota Palembang, Kabid Destinasi Disbudpar Sumsel, Vita Sandra, Budayawan RM Ali Hanafiah, Wakil Rektor UMP, Prof Dr Sri Rahayu, Sekjen Komite Ekonomi Kreatif Yudi Suhairi, Dosen ITB Dr Muh Juliansyah Putra, dan perwakilan media Sumatera Ekspres.
Rusli berharap hasil penjualan produk bisa memberi tambahan penghasilan bagi warga dan meningkatkan perekonomian masyarakat, apalagi jika ke depan produksinya berlipat ganda. “Kampung kita terpilih dari beberapa kampung lain di Kecamatan Sukarami untuk mengikuti Lomba Kampung Kreatif ke-VI karena punya produktivitas dan kreativitas peduli lingkungan,” ujarnya.
BACA JUGA:Tingkatkan Kualitass Tidur, Gunakan 7 Aromaterapi Ini
Masyarakat memiliki rasa memiliki dan tanggung jawab untuk kemajuan kampung. “Harapan kami mampu meningkatkan kualitas produk dan mengembangkan desain baru, serta mengembangkan pemasaran yang lebih luas. Dengan konsistensi dan label Kampung Kreatif dari pemerintah, kami yakin kampung kita nantinya menjadi destinasi wisata baru berupa pusat souvenir pilihan di Kota Palembang,” tutupnya.
Pembina Kampung Kreatif, M Adiansyah mengatakan pemanfaatan sisa limbah minyak jelantah akan memberikan nilai tambah ekonomi dan keuntungan bagi warga. “Minyak jelantah yang kita kumpulkan itu diolah menjadi pakan ternak dan produk souvenir. Ini tentu memberikan penghasilan tambahan, dan paling penting masyarakat punya kegiatan kebersamaan,” tuturnya.
Ke depan pihaknya berharap Kampung Kreatif Pelangi Langturif mendapatkan pembinaan dari Pemerintah, sehingga semakin berdaya jual untuk menjadi destinasi wisata baru. “Momen perlombaan ini mudah-mudahan bisa mengangkat nama kampung kita menjadi lebih populer dan dikenal masyarakat Palembang,” pungkas pria yang juga Ketua KTNA Kota Palembang ini.

