PNS Ajukan Pinjaman di 2025? Ini Bedah Lengkap Biaya Tersembunyi dan Keuntungan Antara BRI dan BSI
PNS Ajukan Pinjaman di 2025? Ini Bedah Lengkap Biaya Tersembunyi dan Keuntungan Antara BRI dan BSI-Foto: IST-
PNS yang sudah menjadi nasabah payroll BRI bisa menikmati kemudahan akses ke Kredit Briguna—pinjaman tanpa agunan dengan tenor hingga 15 tahun. Sedangkan BSI menawarkan Pembiayaan Multiguna iB Hasanah yang mematuhi prinsip syariah, juga dengan jangka waktu hingga 15 tahun.
BACA JUGA:15 Kampus Terbaik di Indonesia Versi QS WUR Agustus 2025: Kampus Swasta Mulai Unjuk Gigi
Top-up pinjaman di BRI relatif lebih mudah dilakukan, sementara di BSI prosesnya lebih selektif karena perlu memastikan kesesuaian akad syariah dan nilai manfaat dari pembiayaan.
Proses Pencairan dan Risiko Jangka Panjang
Dari sisi kecepatan pencairan, BRI rata-rata menyelesaikan proses dalam 3–5 hari kerja. BSI sedikit lebih lama, yakni 5–7 hari, karena mengikuti proses verifikasi berbasis prinsip kehati-hatian dan nilai syariah.
Namun dalam jangka panjang, sistem margin tetap BSI bisa memberikan stabilitas cicilan yang tidak terpengaruh fluktuasi suku bunga. Sebaliknya, pinjaman BRI berisiko mengalami kenaikan bunga apabila dilakukan refinancing di masa mendatang.
Asuransi Kredit dan Total Pembayaran
Kedua bank menyediakan asuransi jiwa kredit, namun premi di BSI umumnya lebih tinggi karena mengikuti sistem takaful syariah. Sementara di BRI, premi bisa lebih rendah namun bersifat opsional tergantung paket pinjaman.
Penting dicatat, walaupun cicilan awal BRI terlihat lebih ringan, total pembayaran selama 15 tahun bisa lebih tinggi dibandingkan skema margin tetap BSI.
Kesesuaian Tujuan dan Prinsip Keuangan
Bagi PNS yang memprioritaskan fleksibilitas dan kecepatan, BRI mungkin menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika orientasi lebih pada prinsip keuangan Islami dan stabilitas jangka panjang, BSI bisa menjadi solusi yang lebih selaras secara nilai.
Para analis keuangan menyarankan simulasi cicilan menggunakan kalkulator resmi kedua bank agar PNS dapat memahami skenario pembayaran lengkap, termasuk risiko denda dan keterlambatan.
Keduanya juga memiliki sistem pemotongan gaji otomatis melalui SK bendahara, sehingga meminimalkan risiko gagal bayar selama tidak ada pinjaman ganda dari lembaga lain.
Kesimpulan: Sesuaikan dengan Kondisi dan Nilai Anda
Tahun 2025 menghadirkan peluang dengan stabilitas suku bunga dan sejumlah insentif dari pemerintah untuk ASN aktif. Maka, keputusan pinjaman idealnya disesuaikan dengan kebutuhan riil, prinsip keuangan, serta kapasitas angsuran pribadi.
Teliti sebelum mengambil pinjaman, dan pertimbangkan biaya tersembunyi serta konsekuensi jangka panjang agar tidak terjebak dalam masalah finansial di masa depan
