Sebulan Hidup Tanpa WhatsApp: Kembali ke Nokia Jadul, Ini Dampaknya ke Otak dan Sosial
Detoks digital, Hidup tanpa WhatsApp, Eksperimen teknologi 2025, Nokia jadul, Pengaruh media sosial pada otak, Komunikasi tanpa aplikasi,-Foto: IST-
Produktivitas meningkat—dua tulisan panjang yang tertunda selama berbulan-bulan akhirnya selesai.
Kehilangan Momen, Tapi Mendapat Kendali
Meski merindukan kiriman foto keluarga dan kabar dari teman jauh, Fajar menyadari sesuatu yang lebih berharga: kehadiran penuh dalam momen sehari-hari.
Sarapan tanpa scroll layar, membaca buku sebelum tidur, dan menyadari bahwa otaknya kini tidak lagi dikendalikan oleh notifikasi.
“Detoks digital ini menyadarkan saya: manusia bisa memilih. Kita bukan alat penerima pesan semata,” tegasnya.
Kembali ke WhatsApp, Tapi Tak Sama Lagi
Setelah 30 hari, Fajar kembali mengaktifkan WhatsApp. Namun kali ini dengan batasan: notifikasi dimatikan, dan aplikasi hanya dibuka pada jam tertentu. Ia tak ingin kehilangan ruang hening yang sudah diperjuangkan.
Pengalaman ini bukan bentuk anti-teknologi, tapi soal merebut kendali. Dalam dunia serba cepat, jeda bisa jadi pilihan. Sunyi bukan musuh, tapi sumber ketenangan. Dan terkadang, suara dari ujung telepon lebih menyentuh dari ribuan emoji.
