Pasang Perangkap, Cegah Hama Walang Sangit
Petugas PPEP POPT, Irawan Saputra, S.P telah melaksanakan Monitoring OPT Padi di Desa Embacang Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir.- Foto: andika/sumeks-
INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID – Walang sangit dikenal sangat tertarik pada bau busuk atau bau bangkai. Serangga ini bahkan akan mengisap cairan dari bangkai tersebut. Sifat alami ini dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan populasi walang sangit dengan cara memasang perangkap.
Agar hasilnya lebih efektif, perangkap sebaiknya dipasang ketika tanaman padi memasuki fase berbunga hingga masak susu.
Sebagai langkah pencegahan terhadap serangan hama walang sangit, Petugas PPEP POPT, Irawan Saputra, S.P., telah melakukan monitoring Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) padi di Desa Embacang, Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir.
“Pada hamparan padi seluas 10 hektare dengan varietas Ciherang berumur 80–95 HST, ditemukan OPT walang sangit dengan luas serangan 0,15 hektare, intensitas serangan ringan, dan populasi sekitar 1–2 ekor per meter persegi. Musuh alami yang ditemukan di antaranya adalah capung dan coccinellidae,” jelas Irawan.
Irawan merekomendasikan pengendalian OPT dilakukan secara mekanis dengan memasang perangkap walang sangit. Metode ini dinilai tradisional, efektif, dan ramah lingkungan. “Walang sangit, sebagai hama utama pada tanaman padi, sangat tertarik pada aroma menyengat yang menyerupai bau bangkai. Hal ini disebabkan sifat alaminya yang peka terhadap senyawa volatil dari bahan organik yang membusuk,” ujarnya.
BACA JUGA:Cegah Serangan Walang Sangit, Gunakan Insektisida Nabati
BACA JUGA:Walang Sangit Serang Padi di Ogan Ilir, Petugas POPT Sarankan Perangkap Botol Bekas
Untuk membuat perangkap, petani dapat menggunakan bahan seperti daging ikan, keong, atau ayam yang telah dibusukkan selama beberapa hari. Bahan tersebut ditempatkan dalam wadah terbuka, seperti kaleng atau botol plastik yang telah dilubangi.
Wadah kemudian diletakkan di sekitar petakan sawah, terutama saat tanaman padi memasuki fase pembungaan hingga pengisian bulir, karena pada fase inilah serangan walang sangit paling merugikan. Bau bangkai akan menarik walang sangit masuk ke perangkap, sehingga populasinya dapat ditekan secara signifikan.
Perangkap perlu diperiksa dan diganti secara berkala agar tetap efektif, terutama jika umpan sudah kehilangan aroma atau penuh dengan serangga. Metode ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada insektisida, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem sawah dengan cara sederhana dan murah.
Selain itu, pengendalian juga dapat dilakukan secara biologis menggunakan bioinsektisida berbahan aktif Beauveria bassiana atau Metarhizium. Jika intensitas serangan meningkat, pengendalian dapat dilakukan menggunakan insektisida berbahan aktif Dimehipo, disertai monitoring intensif untuk memantau perkembangan OPT.
