Program 'Pasaran Sampah' Bawa Pertamina Raih Penghargaan Lingkungan dari DLH OKU
Bersama Alam, Bersama Masyarakat! Pertamina Patra Niaga melalui FT Baturaja sukses raih penghargaan dari DLH OKU berkat program “Pasaran Sampah”—solusi inovatif untuk pengelolaan sampah berkelanjutan di Desa Banu Ayu. Foto:Pertamina--
SUMATERAEKSPRES.ID — Komitmen kuat PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terhadap pelestarian lingkungan kembali menuai pengakuan.
Melalui Fuel Terminal (FT) Baturaja, perusahaan ini berhasil menyabet penghargaan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) atas inisiatif pengelolaan sampah berkelanjutan yang dijalankan secara konsisten dan inovatif.
Penghargaan tersebut menjadi simbol apresiasi atas upaya nyata Pertamina dalam mendukung terciptanya lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari di wilayah OKU.
Salah satu program unggulan yang mendapat sorotan adalah “Pasaran Sampah” yang resmi diluncurkan pada akhir Juni 2025 lalu.
BACA JUGA:Bupati Joncik Minta KONI Empat Lawang Naikkan Peringkat di Porprov Sumsel 2025
BACA JUGA:Haaland Yakin Manchester City Lolos dari 115 Dakwaan Finansial, Teken Kontrak 10 Tahun
Program ini menyasar pengelolaan sampah di Desa Banu Ayu—desa yang memproduksi hingga 1 ton sampah setiap harinya.
Rusminto Wahyudi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, menegaskan bahwa kehadiran program ini merupakan manifestasi tanggung jawab moral perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
“Kami percaya bahwa keberadaan perusahaan tak hanya soal bisnis, tetapi juga tentang bagaimana memberikan kontribusi positif yang berkelanjutan kepada masyarakat dan alam,” ujar Rusminto.
BACA JUGA:Realme C71, Smartphone Terjangkau dengan Fitur Tangguh
BACA JUGA:Michael Enu Resmi Gabung Sriwijaya FC, Siap Tampil Lawan Persikad Depok
Ia menambahkan, pencapaian ini memperkuat komitmen Pertamina dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Menurutnya, pengelolaan lingkungan bukan hanya urusan pemerintah, namun juga perlu keterlibatan aktif dunia usaha dan masyarakat secara luas.
“Inisiatif seperti ini menjadi pengungkit penting dalam membangun budaya hidup ramah lingkungan di tengah masyarakat,” ungkapnya.
