UMKM Makin Gampang Dapat Modal Rp50 Juta, Coba KUR BSI Mei Ini, Prosesnya Ngebut
KUR BSI Mei hadir dengan cicilan ringan, tanpa bunga dan agunan tambahan, bantu UMKM makin berkembang. Foto: ilustrasi--
Simulasi Pembiayaan KUR BSI Rp50 Juta
Agar lebih jelas, mari kita lihat simulasi pembiayaan KUR BSI sebesar Rp50 juta. Misalnya Anda mengajukan pembiayaan dengan jangka waktu maksimal, yaitu 3 tahun atau 36 bulan.
Dalam skema syariah, margin keuntungan BSI ditetapkan di awal, biasanya setara dengan suku bunga KUR konvensional yang disubsidi pemerintah, yaitu sekitar 6% efektif per tahun. Jadi, margin keuntungan ini dibagi rata selama masa tenor pembiayaan.
Jika Anda mengambil KUR BSI sebesar Rp50 juta untuk jangka waktu 36 bulan, maka estimasi cicilan per bulan adalah sekitar Rp1,520,000.
Artinya, setiap bulan Anda cukup menyisihkan sekitar satu setengah juta rupiah untuk membayar cicilan, tanpa takut adanya perubahan jumlah cicilan karena margin telah ditentukan sejak awal. Ini tentu sangat membantu pengelolaan keuangan usaha Anda, karena lebih terukur dan stabil.
BACA JUGA:Daftar Angsuran KUR BSI 2023, Bisa Pinjam Rp5 Juta hingga Rp500 Juta
BACA JUGA:Cara Mendapatkan Pinjaman KUR BRI Rp500 Juta dan Estimasi Angsuran Per Bulannya
Namun jika Anda memilih jangka waktu yang lebih pendek, misalnya 24 bulan (2 tahun), maka cicilan per bulan menjadi lebih besar, sekitar Rp2,220,000 per bulan. Meskipun terasa lebih tinggi, namun total margin yang dibayarkan akan lebih sedikit karena jangka waktunya lebih singkat.
Sedangkan untuk tenor 12 bulan (1 tahun), estimasi cicilan bulanan berkisar di angka Rp4,300,000. Ini cocok bagi pelaku usaha yang ingin cepat melunasi dan merasa mampu membayar dalam waktu singkat.
Syarat Pengajuan KUR BSI
Untuk mengajukan KUR BSI sebesar Rp50 juta, berikut adalah syarat-syarat yang perlu dipenuhi:
Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia.
Memiliki usaha yang sudah berjalan minimal 6 bulan.
Tidak sedang menerima kredit produktif dari bank lain, kecuali kredit konsumtif seperti KPR atau KKB.
Menyediakan dokumen pendukung seperti KTP, KK, surat izin usaha (SKU) atau NIB, dan dokumen keuangan usaha (bisa berupa catatan penjualan atau rekening usaha).
