Viral Polantas Pecahkan Kaca Truk di PALI, Kasat Lantas Akui Anggotanya Emosi
AKP Desram--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Cekcok terjadi antara petugas kepolisian lalu lintas (Polantas) dan sopir truk muatan terjadi di Jalan Lintas di Kelurahan Handayani, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI. Videonya pun beredar dan viral di media sosial, Rabu (17/9).
Video pendek berdurasi singkat itu berisi narasi tulisan 'yang lagi viral di Kabupaten PALI mobil truk dipecahkan kaca mobilnya oleh pak pol'.
BACA JUGA:Cekcok Polantas dan Sopir Truk di Palembang, Ini Penjelasan Kasat Lantas
BACA JUGA:Polantas Palembang Ungkap Alasan Pengejaran Mobil Box hingga Gerbang Tol Keramasan
Selanjutnya sejumlah percakapan tampak dalam video tersebut, sejumlah pengendara truk yang protes terhadap anggota kepolisian dari Satlantas Polres PALI.
"Di Pendopo PALI, pecah kaco, pecah kaco jangan kayak gitu pak, jangan kayak gitu pak. Dak terimo kito, wong kecik," ujar salah satu sopir yang ikut terlibat dalam protes itu.
Sementara itu, Kapolres PALI AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait melalui Kasat Lantas PALI AKP Desram saat dikonfirmasi membenarkan adanya insiden tersebut. Insiden itu terjadi Selasa (16/9), sekitar pukul 09.00 WIB.
"Awalnya kami kemarin pagi itu di simpang Polres, cuma lakukan pemeriksaan dan pengaturan jalan. Bukan razia. Saya juga ada di lokasi memimpin giat itu.
Tiba-tiba ada lima mobil truk yang melintas pakai tutup kami curiga mobil minyak. Saat mau distop mereka tidak berhenti," ungkapnya.
Mobil truk muatan itu nyaris menyerempet Bripka Riki. Lalu dilakukan pengejaran oleh sejumlah anggota termasuk dirinya. Lalu truk tersebut berhenti di depan rumah dinas wakil Bupati.
"Saya pakai mobil ikut mengejar, saya sempat melewati mereka karena mau putar arah. Tiba-tiba terjadi insiden pemukulan dengan mengakibatkan kaca samping sopir pecah," ungkap AKP Desram.
Pihaknya mengaku, insiden pemukulan itu dilakukan oleh Briptu Donna yang meluap emosinya saat melakukan pengejaran.
Awalnya oknum anggota Satlantas PALI itu hendak memukul sang sopir atas nama Aseng menggunakan handy talky (HT), namun sang sopir menutup kaca jendela, sehingga mengakibatkan kaca pecah.
"Anggota itu luka di tangan, sedangkan sopir itu juga luka di bagian wajah. Dia mengaku tidak sadar melakukan aksi itu, padahal harusnya cuma melakukan pemeriksaan saja," bebernya.
