Bikin Geleng-Geleng, Pengunjung Ini Nekat Selundupkan Narkoba dalam Pentol Bakso

Reporter: Nisa |

Editor: Dede Sumeks |

Selasa , 27 May 2025 - 20:52

NARKOBA: Petugas Lapas Kelas IIB Kayuagung saat menyerahkan barang bukti narkoba dan tersangka kepada Satres Narkoba Polres OKI, Selasa (27/5). (Foto : Khoirunnisa/Sumeks)--

KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Berbagai cara dilakukan agar berhasil menyelundupkan narkotika dan obat terlarang ke dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), salah satunya ke dalam pentol bakso yang hendak diberikan kepada warga binaan.

Seperti terjadi di Lapas Kelas IIB Kayuagung, Selasa (27/5), petugas berhasil menggagalkan modus seperti ini yang coba dilakukan pengunjung.

Kalapas Kelas IIB Kayuagung Syaikoni melalui Kepala KPLP, M Yusuf Pamungkas, mengungkapkan, barang haram tersebut ditemukan petugas jaga di pintu utama Lapas Kayuagung pukul 09.00 WIB." Petugas saat itu curiga paket bakso berupa makanan yang dibawa pengunjung," terangnya.

Kemudian paket bakso yang dibawa W (48) asal Palembang ini untuk napi yang merupakan anaknya berinisial IL yang sudah dua bulan dipindahkan ke lapas Kayuagung.

Karena curiga petugas langsung membuka paket bakso tersebut saat satu pentol bakso di iris menggunakan garpu, ditemukan tiga paket diduga sabu dan satu paket berisi empat butir pil ekstasi.

Ditambahkannya, IL ini tinggal setahun lagi menjalani masa tahanan karena tersandung kasus narkoba dengan putusan 7 tahun 10 bulan penjara. Untuk keduanya, baik W maupun IL langsung diserahkan ke Satres Narkoba Polres OKI untuk menjalani pemeriksaan.

Pihaknya tetap akan melakukan pengetatan dalam pengawasan pemeriksaan barang bawaan setiap pengunjung napi di lapas. “Ini dilakukan untuk menghindari adanya penyelundupan narkoba ke lapas,” tukasnya.

Ini juga kata dia, sebagai upaya mewujudkan program Presiden dan Wakil Presiden yang tertuang dalam misi Asta Cita, khususnya poin tujuh dalam pemberantasan narkoba serta perintah Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk mewujudkan diri dan organisasi yang bersih dan terbebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. (uni/kur)

bikin geleng-geleng, pengunjung ini nekat selundupkan narkoba dalam pentol bakso                            kayuagung, sumateraekspres.id - berbagai cara dilakukan agar berhasil menyelundupkan narkotika dan obat terlarang ke dalam lembaga pemasyarakatan (lapas), salah satunya ke dalam pentol bakso yang hendak diberikan kepada warga binaan.
seperti terjadi di lapas kelas iib kayuagung, selasa (27/5), petugas berhasil menggagalkan modus seperti ini yang coba dilakukan pengunjung.
baca juga:perang terhadap narkoba, ditresnarkoba polda sumsel musnahkan bb narkoba ungkap kasus bulan mei
baca juga:satnarkoba polres banyuasin gelar razia di sejumlah cafe di tanjung lago, ini hasilnya!
kalapas kelas iib kayuagung syaikoni melalui kepala kplp, m yusuf pamungkas, mengungkapkan, barang haram tersebut ditemukan petugas jaga di pintu utama lapas kayuagung pukul 09.00 wib." petugas saat itu curiga paket bakso berupa makanan yang dibawa pengunjung," terangnya.
kemudian  paket bakso yang dibawa w (48) asal palembang ini untuk napi yang merupakan anaknya berinisial il yang sudah dua bulan dipindahkan ke lapas kayuagung.
karena curiga petugas langsung membuka paket bakso tersebut saat satu pentol bakso di iris menggunakan garpu, ditemukan tiga paket diduga sabu dan satu paket berisi empat butir pil ekstasi.
ditambahkannya, il ini tinggal setahun lagi menjalani masa tahanan karena tersandung  kasus narkoba dengan putusan 7 tahun 10 bulan penjara. untuk keduanya, baik w maupun il  langsung diserahkan ke satres narkoba polres oki untuk menjalani pemeriksaan. 
baca juga:peredaran narkoba masih marak, terjaring puluhan pengunjung thm positif narkoba 
baca juga:satresnarkoba polres lahat ringkus dua pengedar sabu di jalur tambang batubara
pihaknya tetap akan melakukan pengetatan dalam pengawasan pemeriksaan  barang bawaan setiap pengunjung napi di lapas. “ini dilakukan untuk menghindari adanya penyelundupan narkoba ke lapas,” tukasnya.
ini juga kata dia, sebagai upaya mewujudkan program presiden dan wakil presiden yang tertuang dalam misi asta cita, khususnya poin tujuh dalam pemberantasan narkoba serta perintah menteri imigrasi dan pemasyarakatan untuk mewujudkan diri dan organisasi yang bersih dan terbebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. (uni/kur)

Tag

Share