Minus Dua
--
#29.Komentator Spesialis (18;542) [13;9]
#30.Lagarenze 1301 (15;324)★★⭐️⏰ [12;1]
#31.Leong Putu (13;180)★ [8;5]
#32.Liam Then (15;2004)★ [13;0]
#33.M.Zainal Arifin (2;13) [0;1]
#34.Mbah Mars (1;22) [1;0]
#35.Mirza Mirwan (1;234)★ [1;0]
#36.Mukidi Teguh (1;17)
#37.MULIYANTO KRISTA (13;58) [2;9]
#38.mzarifin umarzain (17;243) [0;13]
#39.Nimas (5;158) [4;0]
#40.nur cahyono (4;14) [1;0]
ahmad faqih
Kalo boleh saya simpulkan, CHDI kali ini semakin menegaskan kenyataan bahwa (1) terdapat problem terkait decision making di negara +62. (2) terdapat problem 'nasionalisme egois' dan tendensi 'superior syndrom' yang menjangkiti ilmuwan dan peneliti. (3) isu kesehatan, bagi sebagian kaum proletar acapkali tidak menjadi prioritas dibandingkan isu ekonomi. (4) demi menjaga kelangsungan hidupnya, manusia 'diperbolehkan' mengancam kelestarian mahluk lainnya. (5) urgensi merawat perdamaian serta menjaga 'relasi baik dan seimbang' antar mahluk penghuni alam semesta belum menjadi kesadaran bersama antar mahluk penghuni alam. Wallahu a'lam
