Banjir Hari ke-9 Muratara, Warga Mulai Terserang Penyakit, Pelayanan Kesehatan Pakai Perahu ke Rumah-Rumah
PELAYANAN KESEHATAN: Petugas kesehatan dari Puskesmas Pauh, menggunakan perahu ke rumah-rumah warga yang masih terendam banjir, Sabtu (8/3). Membawa obat-obatan, dan memberikan pelayanan kesehatan.- FOTO: PUSKESMAS PAUH-
MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Banjir yang melanda Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, belum juga surut sampai hari kesembilan, Sabtu (8/3). Selain melumpuhkan perekonomian, warga yang bertahan di rumahnya kebanjiran, juga sudah terserang berbagai penyakit.
Sementara jalur transportasi masih lumpuh, di beberapa titik kedalam air mencapai 1-2 meter. Sehingga petugas dari Puskesmas Pauh, menggunakan perahu untuk menghampiri warga dari rumah ke rumah.
Termasuk halaman Puskesmas Pauh, ketinggian air banjir masih sebatas betis orang dewasa. "Puskemas kami juga kebanjiran, tapi pelayanan harus tetap berjalan. Meskipun banjir, masalah kesehatan prioritas," ucap Kepala UPT Puskemas Pauh, dr Arnida, Sabtu siang (8/3).
Banjir yang terjadi ini, akibat luapan Sungai Rawas. Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muratara Tasman, menjelaskan ada 9 puskesmas di Muratara. “Salah satunya ikut kebanjiran, Puskemas di Desa Pauh,” jelasnya.
BACA JUGA:Jalan Kota Banjir Lagi Pasca-Hujan
BACA JUGA:Pelayanan Kesehatan di Tengah Banjir, Petugas Gunakan Perahu untuk Jangkau Warga
Kendati begitu, semua pelayanan kesehatan tetap berjalan secara maksimal. Disediakan pelayanan 8 posko mobile keliling ke masyarakat yang terdampak banjir. “Karena tidak bisa diakses melalui jalan darat, pengecekan kesehatan dilakukan menggunakan perahu,” ucapnya.
Puskemas Pauh yang terdampak kebanjiran, tetap difungsikan menjadi posko induk pelayanan kesehatan. "Banjir di halaman parkirnya sebatas betis, tapi tidak sampai masuk ke dalam ruang pelayanan puskesmas.
Kata Tasman, dia meminta warga tetap waspada terhadap dampak penyakit yang sering terjadi saat musim banjir. Seperti muntaber, gatal-gatal, diare, batuk, dan filek. “Petugas yang mobile menggunakan perahu, sekaligus membawa obat-obatan yang diperlukan,” pungkasnya.
Diketahui, tak hanya wilayah Kecamatan Rawas Ilir, yang terendam banjir. Tapi juga wilayah Kecamatan Karang Dapor. “Kalau di Karang Dapo mulai dari hari Jumat minggu kemarin banjir, sampai sekarang,” ucapnya.
BACA JUGA:Banjir Sepekan Lumpuhkan Ekonomi Warga
BACA JUGA:BSI Bantu Makanan dan Alat Kebersihan, Untuk Korban Banjir Jabodetabek
Karang Dapo yang berada di kawasan hilir Sungai Rawas, mendapat kiriman banjir dari daerah hulu seperti Rawas Ilir. Banjir yang sudah terjadi sepekan lebih, membuat wargatidak bisa berkebun ataupun bersawah. Otomatis aktivitas perekonomian warga lumpuh.
Kapolsek Rawas Ilir Iptu Andri mengimbau agar warga yang beraktivitas menggunakan perahu agar lebih berhat- hati saat banjir seperti saat ini. "Kita belajar dari kejadian sebelumnya ada tiga korban meninggal gara-gara hanyut luapan sungai. Warga kita minta berperahu jangan malam hari, dan kalau bisa selalu pakai pelampung biar aman," imbaunya.
