Setelah itu, sistem akan beralih otomatis ke mode hybrid. Ketika memasuki mode hybrid, mesin bensin turut mengisi baterai kembali hingga 35 persen jika force retention tidak digunakan.
Fitur force retention sendiri memberi keleluasaan pengemudi untuk mempertahankan kapasitas baterai minimum di angka 35 hingga 70 persen, tergantung preferensi dan kebutuhan perjalanan.
BACA JUGA:Hadirkan MPV Elegan dan Elektrifikasi Canggih, Wuling Darion Resmi Meluncur di Indonesia
Jarak Tempuh Unggul dan Kenyamanan Berkendara
Sebagai sumber energi utama, Darion PHEV dibekali baterai 20,5 kWh berjenis Lithium Iron Phosphate (LFP).
Kapasitas itu memungkinkan kendaraan menempuh jarak hingga 125 km dalam mode EV murni, berdasarkan standar pengujian CLTC.
Sementara itu, tangki bensin berkapasitas 52 liter memberikan total jarak tempuh yang jauh lebih panjang, mengunggulkan fleksibilitas dibandingkan varian listrik murni Darion EV.
Untuk urusan kenyamanan, Darion PHEV tetap mengandalkan konfigurasi suspensi McPherson di bagian depan dan Multi-link Independent di belakang.
BACA JUGA:Wuling Aishang A100C, Revolusi Mobil Listrik Mungil untuk Anak Muda Perkotaan
BACA JUGA:Mobil Listrik Wuling 2025: Varian, Harga, dan Strategi di Pasar Indonesia
Seluruh tenaga disalurkan ke roda depan (FWD), menjadikannya cocok untuk penggunaan harian maupun perjalanan jarak jauh.