PRABUMULIH - Dinas Pertanian Kota Prabumulih menerima laporan dari sejumlah peternak sapi, yang mengeluhkan sapi mati diduga disebabkan penyakit Jembrana. "Kami baru dapat informasi Rabu (27/4) malam. Di siang harinya, Kamis (28/4) kami dan tim turun ke lapangan, tepatnya di unit 7 Desa Karya Mulya kecamatan Rambang Kapak Tengah," ujar Kepala Dinas Pertanian Alfian SP melalui Kabid Peternakan Iswan Hadi SP, Rabu (3/5).
Dikatakan, bersama tim Intelkam Polres Prabumulih dan Babinsa dari Koramil pihaknya mengumpulkan data. "Setelah dicek, secara gejala klinis menunjukkan penyakit Jembrana. Kita juga langsung mengumpulkan sampel darah, urine dan swab untuk dicek laboratorium," bebernya.Lalu, pihaknya langsung lapor dan koordinasi dengan Dinas Peternakan Sumsel. "Alhamdulillah kita dapat bantuan 900 dosis vaksin Jembrana untuk 900 ekor sapi," jelasnya Selain itu, pihaknya juga sudah mengadakan biosecurity dengan penyemprotan disinfektan dan pemberian disinfektan. ‘’Jembrana ini disebabkan virus dan dibawah vektor oleh nyamuk dan lalat dimana Jembrana ini menyerang imunitas ternak.
Untuk itu, peternak diimbau menjaga kebersihan kandang sehingga tidak ada lalat dan nyamuk yang menjadi vektor virus Jembrana. Selain itu, hal yang harus dilakukan adalah dengan pemberian vaksin Jembrana, pemberian antibiotik dan vitamin agar imunitas ternak semakin baik.Adapun gejala klinis yang dapat dilihat yakni mulai turunnya nafsu makan, keluar darah dari feses, dari mulut dan juga dari keringat. "Pemberian pakan yang baik juga menjadi faktor agar ternak menjadi kuat dan tahan terhadap penyakit. Hal lain yang juga sangat penting, kami sangat menekankan peternak yang melakukan jual beli sapi, dan sering mengambil sapi dari luar agar dapat lebih hati-hati dalam membeli sapi dari luar," tukasnya. (chy)
Kategori :