Kebijakan ini membuat Total Cost of Ownership (TCO) mobil listrik semakin menarik.
Infrastruktur: Tantangan Utama Mobil Listrik
Meski SPBU tersebar luas hingga ke pelosok negeri, SPKLU masih dalam tahap ekspansi dan lebih banyak tersedia di kota besar.
Bagi masyarakat di daerah terpencil atau yang sering bepergian jauh, mobil bensin tetap unggul karena kemudahan akses bahan bakar.
BACA JUGA:Satu DFK Bisa Melahirkan Sejuta Kebencian
BACA JUGA:Tambang Batu Bara Ilegal Butuh Legalisasi seperti Sumur Minyak Rakyat
Dampak Lingkungan: Mobil Listrik Lebih Ramah
Riset University of Michigan mencatat, mobil listrik menghasilkan 71–73% emisi gas rumah kaca lebih rendah dibandingkan mobil bensin, bahkan jika sumber listrik berasal dari pembangkit fosil.
Emisi terbesar mobil bensin terjadi saat penggunaan, sedangkan mobil listrik hanya signifikan saat produksi baterai—dan itu hanya sekali.
Elektrifikasi SUV dan truk pick-up memberikan dampak lingkungan paling besar karena konsumsi energi yang tinggi.
Harga dan Pilihan Mobil Listrik 2025
Pasar mobil listrik kini semakin beragam. Model entry-level seperti Wuling Air EV dan BYD Atto 1 bisa didapatkan mulai Rp200–300 juta.
Sementara model premium seperti Hyundai Ioniq 5 dan Toyota bZ4X dibanderol hingga Rp800 juta ke atas.
Untuk biaya perawatan, mobil listrik tergolong murah. Contohnya, Wuling BinguoEV dan Neta V-II hanya membutuhkan Rp3–5 juta hingga pemakaian 100 ribu km.
BACA JUGA:Polres Lahat Inovasi Tanam Jagung di Polybag, Bukti Lahan Sempit Bisa Hasilkan Pangan
BACA JUGA:Produk Lokal Ramah Lingkungan Muba Jadi Sorotan di Apkasi Expo 2025
Pilih Sesuai Kebutuhan
Jika tinggal di kota besar dengan akses SPKLU memadai, mobil listrik jelas pilihan cerdas: hemat, ramah lingkungan, dan didukung insentif.
Namun, untuk mereka yang sering melakukan perjalanan jarak jauh atau tinggal di daerah dengan infrastruktur terbatas, mobil bensin tetap lebih praktis dan fleksibel.
Mobil Listrik Populer 2025
Global & Indonesia:
- Tesla Model 3