PALEMBANG - Banyak warga Palembang yang merantau selama ini. Mereka manfaatkan momen pulang kampung, menikmati berbagai kuliner khas kota pempek.
Salah satunya, Martabak HAR lamo H Abdul Rozak sejak 1947 di Jalan Sudirman. Warga perantau telah menyerbu toko martabak sejak pukul 07.00 WIB."Saya terkenang suka makan martabak HAR sejak dulu," kata Erwin, yang tinggal di Kota Jakarta. Dirinya bersama istri dan anak, sangat menyukai martabak HAR. Martabak telur dan kuah kari yang kental itu, bikin ngiler menyantap makan yang ada. " Harga martabak HAR juga sangat terjangkau," tegasnya. Dirinya pun berinisiatif membungkus martabak HAR dan dibawa ke Jakarta.
Senada, Hendrik yang sudah lama merantau ke Jawa Barat mengaku selalu menyempatkan diri makan martabak HAR saat pulang ke Palembang. Diakuinya, ini sekaligus menjadi memori di masa remajanya dulu. “Memang di Bandung ada juga martabak kuah kari seperti martabak HAR. Tapi rasanya tetap beda,” selorohnya.Karyawan martabak HAR, Akmal, membenarkan terjadi peningkatan hingga 100 persen pembelian martabak HAR sekarang ini. Buktinya, sejak buka pada hari kedua Lebaran (H+1), pembeli langsung penuhi ruangan menyantap martabak. " Kebanyakan yang beli ini, orang Palembang yang telah merantau dan menetap di luar kota," tegasnya. Mereka kebanyakan dari Jakarta, Kalimantan, Bandung, Medan, Semarang serta kabupaten/kota se-Provinsi Sumsel. " Mereka banyak mengenang, sering makan martabak HAR waktu tinggal di Palembang," ucapnya.
Peningkatan pembeli itu, diakuinya mampu menghabiskan 10 peti telur ayam. Toko martabak HAR telah buka pukul 06.00-00.00 WIB. Kalau hari biasa, hanya menghabiskan 4-5 peti telur. " Kita mampu menghidangkan 1.000 porsi martabak setiap harinya sekarang ini," jelasnya.Pihaknya cukup kewalahan melayani pembeli sekarang ini. Tak ayal hampir 30 pelayan dikerahkan melayani pembeli. " Biasa pelayan dibagi tiga shift, terpaksa dikerahkan semua," jelasnya. Pihaknya juga hanya melayani martabak telur ayam. Harga martabak hanya Rp25 ribu/porsi. " Kebanyakan yang membeli, sama banyak yang bungkus dan makan di tempat," pungkasnya. (yud/lia/)
Kategori :