Namun, tambahan santan kental dan minyak dalam pengolahannya membuat makanan ini tinggi lemak dan kalori.
Dampaknya bisa memicu lonjakan kadar gula darah dan kolesterol bila dikonsumsi rutin.
BACA JUGA:Mitsubishi Destinator Resmi Meluncur, Shabrina dan Fajar Indonesian Idol Jadi Pemilik Perdana
BACA JUGA:Juarai 10K MDP Fun Run 2025, Rizky Diganjar Beasiswa, Yulia Buktikan Konsistensi
4. Lauk Berbumbu Pekat dan Berminyak
Rendang, telur balado, ikan bumbu kuning, hingga ayam goreng balado sering kali dimasak dua kali: digoreng lalu dimasak lagi dengan bumbu pekat.
Teknik ini membuat kandungan lemaknya bertumpuk, sehingga meningkatkan risiko obesitas dan hipertensi.
5. Kerupuk: Teman Setia yang Tidak Sehat
Tak lengkap rasanya makan tanpa kerupuk. Namun kerupuk yang digoreng dalam minyak banyak, biasanya memakai minyak jelantah, menyimpan kandungan lemak tinggi dan karbohidrat sederhana.
Akibatnya, gula darah dapat naik drastis dalam waktu singkat tanpa memberikan nutrisi berarti.
BACA JUGA:Izmy Hatuwe Jadi Pemain Ke-22 Sumsel United
6. Nasi Uduk dan Nasi Kuning: Wangi Menggoda, Kalori Tinggi
Kedua jenis nasi ini dimasak menggunakan santan dan terkadang tambahan minyak, membuatnya lebih gurih.
Tapi perlu diingat, kandungan kalorinya pun lebih tinggi dari nasi putih biasa.
Jika dikonsumsi rutin tanpa diimbangi aktivitas fisik, bisa menyebabkan kenaikan berat badan dan lonjakan gula darah.
7. Sambal: Pedasnya Bisa Memanaskan Tekanan Darah
Sambal memang membuat makan makin lahap. Tapi sambal buatan Warteg biasanya mengandung minyak berlimpah, terasi, dan garam tinggi.
Kombinasi ini bisa memperparah hipertensi dan mengganggu saluran pencernaan, terutama bagi penderita maag atau GERD.
BACA JUGA:Bersiap Lakoni 4 Uji Coba Lagi