SUMATERAEKSPRES.ID – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Provinsi Sumatera Selatan siap menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-IV pada 20-21 Juli 2025 di Hotel Beston Palembang.
Agenda lima tahunan ini tak sekadar seremonial, namun menjadi momentum strategis dalam memperkuat konsolidasi partai dan menentukan arah kepemimpinan baru untuk periode 2025–2030.
Sekretaris DPD Hanura Sumsel, Ibrahim Lakoni, didampingi Wakil Ketua DPD, M. David, SE., M.Si., mengungkapkan bahwa Musda akan dihadiri oleh 17 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se-Sumsel, tiga organisasi sayap partai, serta perwakilan dari tim milenial Hanura.
Kehadiran generasi muda ini dinilai membawa energi baru untuk memperluas basis elektoral Hanura, khususnya menjelang Pemilu serentak 2029.
BACA JUGA:CSR Jadi Andalan Percepatan Pembangunan dan Pengentasan Kemiskinan di Empat Lawang
BACA JUGA:BRI Peringatkan Publik Waspadai Tautan Palsu, Modus Phishing Kian Canggih
Tak hanya pengurus daerah, Musda juga dijadwalkan dihadiri langsung oleh jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura.
Salah satu tokoh nasional yang dipastikan hadir adalah Wakil Ketua Umum DPP Hanura, Rio Kapella.
Keterlibatan DPP menjadi krusial karena agenda utama Musda adalah pemilihan Ketua DPD Hanura Sumsel, yang membutuhkan rekomendasi resmi dari pusat.
“Musda kali ini menjadi bukti soliditas kader Hanura di Sumsel. Hanya ada satu calon ketua yang diusulkan secara bulat dari hasil rapat pimpinan daerah dan para ketua DPC, termasuk Pelaksana Tugas (Plt) DPC,” ujar Ibrahim.
Proses pemilihan yang minim friksi ini mencerminkan kematangan organisasi dan kedewasaan politik internal Hanura Sumsel.
BACA JUGA:Samsung Galaxy Watch 8: Lebih dari Sekadar Jam Tangan, Ini Asisten Kesehatan Pribadi Anda
BACA JUGA:Pertarungan Dua Outlander: PHEV vs Sport 2025, Duel Teknologi dan Gaya Hidup Mitsubishi
Musda diprediksi akan berlangsung lancar, penuh kekeluargaan, dan berorientasi pada kemajuan bersama.
Saat ini, terdapat 11 DPC yang dipimpin oleh Plt Ketua. Bukan karena konflik atau pemecatan, melainkan mayoritas masa jabatan sebelumnya telah habis.