Terbantu karena Dominasi Petani, Jagung Jadi Primadona

Minggu 16 Apr 2023 - 21:01 WIB
Reporter : Hasim Sumeks
Editor : Hasim Sumeks

  Aan Iswanto SP, petugas PPEP di Desa Mehanggin Kecamatan Muaradua OKU Selatan

Bertugas sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan dari Pemerintah Provinsi Sumsel sudah dilakoni Aan sejak 1  Maret 2022 lalu. Dia  mendapat wilayah binaan Desa Mehanggin Muaradua OKU Selatan. Selama bertugas sebagai pengarah program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), Aan  mengaku beruntung di desa ini karena tidak begitu menemui kendala yang berarti.

RENDI KURNIAWAN - Muaradua

AAN  sudah mengenal betul karakter masyarakat wilayah OKU Selatan khususnya Desa Mehanggin. Di sini hampir  90 persen warga berprofesi sebagai petani dan pekebun.

Atas dasar inilah yang membuat  ini juga yang ternyata pekerjaaanya selama ini untuk menyampaikan program GSMP di wilayah kerjanya tidak begitu sulit. Hanya tinggal sedikit lagi saja mengarahkan masyarakat soal cara bercocok tanam yang lebih tepat agar memperoleh hasil panen yang maksimal.

"Saat ini untuk program GSMP di Desa Mehanggin sudah berjalan baik. Karena mereka juga sudah paham untuk memanfatkan lahan kosong menjadi lahan kebun yang bermanfaat," ujarnya.

Di wilayah Mehanggin, lanjutnya, didominasi warga yang  berprofesi sebagai petani dan petani kebun. Di desa ini hampir seluruh hamparan tanah, terisi kebun  seperti sawah padi, kebun kopi, dan kebun jagung.

Untuk yang paling dominan terisi saat ini, banyak masyarakat yang mengisi lahan tanahnya dengan kebun jagung. Kebun jagung jadi primadona, lantaran harga jual jagung kering saat ini dari petani cukup menggiurkan. Yakni di kisaran Rp5.300 per kilo.

‘’Memang banyak sekali masyarakat yang beralih berkebun jagung. Dari misal sebelumnya kebun karet atau kopi, diganti dengan kebun jagung. Karena memang harganya cukup bagus untuk petani," ujarnya.

Lalu bagaimana dengan perkebunan lain seperti sayuran? "Kalau sayuran dan lainnya juga banyak. Tetapi warga dis ini menanam sayuran seperti cabai, bayam, terong, atau lainya sebagai lahan selang. Mereka banyak menanam dengan menyisihkan sebagian petak tanah di kebun jagung atau rumahnya, untuk ditanam sayur-sayuran tersbut," ungkapnya.

Dikatakan, memang program GSMP sudah tersampaikan. ‘’Karena untuk kebutuhan sehari-hari seperti sayuran mereka juga sudah terpenuhi. Namun untuk fokus pekerjaaan kebun mereka mengarahkan ke tanaman pokok seperti jagung atau kopi," bebernya.

Untuk wilayah Mehanggi, sejak satu tahun kebelakang sudah pernah mendapat support bantuan-bantuan dari program GSMP. Bantuan yang diterima masyarakat yakni seperti tong untuk budidaya ikan, kemudian bibit ikan dan bantuan lainya.

Dari bantuan ini, ada sebagian masyarakat yang berhasil mendapat panen cukup maksimal, namun tentu ada juga yang kurang berhasil. Hal tersebut sambungnya, sudah menjadi hal lumrah dan biasa dalam setiap pekerjaaan. "Yah, kalau saat ini yang menjadi harapan dari masyarakat, tentunya support dari pemerintah untuk program ini ditambah lagi,’’ ujarnya.

Khususnya bantuan bibit-bibit bantuan sektor peternakan, dan juga untuk sektor perkebunan yakni bibit jagung.  ‘’Bantuan bibit jagung sangat dinanti masyarakat, karena memang jadi kebutuhan yang bisa dimaksimalkan masyarakat dan harganya yang mahal saat ini," pungkasnya. (*/)

Tags :
Kategori :

Terkait