Inilah Konsep Pajak dalam Islam yang Menggetarkan Jiwa, Adil Menyeluruh dan Penuh Hikmah

Senin 02 Jun 2025 - 08:54 WIB
Reporter : Lina Ase
Editor : Novis

BACA JUGA:Pajak Toyota Alphard 2025, Simbol Kemewahan dengan Pajak Selangit

Pajak tidak boleh menggantikan zakat: Keduanya berbeda secara hukum dan tujuan.

Perbedaan Pajak dalam Islam dan Pajak Modern

Aspek Pajak dalam Islam Pajak Modern

Sifat Ibadah sekaligus sosial Kewajiban negara (legal formal)

Tujuan Pembersihan harta, kesejahteraan Pembiayaan negara

Pengelolaan Di bawah amil (pengelola zakat) Di bawah otoritas pajak nasional

Sasaran Fakir, miskin, amil, muallaf, dll. Umum, termasuk infrastruktur dan birokrasi

Kewajiban non-Muslim Jizyah, bukan zakat Sama rata tanpa melihat agama

Kritik dan Tantangan

Penggabungan zakat dan pajak dalam sistem negara modern seperti Indonesia menimbulkan debat, terutama terkait kewajiban ganda.

BACA JUGA:Wajib Tahu, Ini Besaran Pajak Toyota Innova Venturer Diesel dan Bensin Semua Tahun Lengkap

BACA JUGA:Pajak Kijang Innova Reborn Mesin Bensin Vs Diesel, Mana Lebih Menguntungkan?

Sebagian ulama menolak pajak tambahan di luar zakat jika pemerintah tidak transparan.

Keadilan dalam sistem pemungutan dan penggunaan dana masih menjadi tantangan di banyak negara Muslim.

Pajak dalam Islam bukan sekadar kewajiban ekonomi, melainkan bagian dari tatanan sosial dan spiritual yang bertujuan menciptakan keadilan dan kesejahteraan.

Kategori :