Pertama, datanglah lebih awal ke lokasi thrifting untuk mendapatkan pilihan terbaik. Kedua, periksa kondisi barang secara teliti. Ketiga, tentukan anggaran belanja agar tidak tergoda membeli terlalu banyak barang bekas yang tidak terlalu dibutuhkan.
Keempat, kenakan pakaian santai saat berbelanja thrift. Ini tidak hanya membuat aktivitas lebih nyaman, tetapi juga membantu menurunkan ekspektasi penjual. “Kalau datang pakai baju mahal, bisa-bisa ditawarin harga tinggi,” kata Dila, penggemar berat thrift dari kawasan Ilir Timur.
BACA JUGA:Fashion Show Anak, Pakai Kostum Walid hingga Muslim Glamour, Dalam Event AITE di OPI Mall
Meski sama-sama menjual barang bekas, preloved dan thrifting adalah dua konsep yang berbeda. Perbedaan ini penting dipahami agar konsumen tidak keliru saat memilih produk dan tempat membelinya.
Kesimpulannya, baik barang preloved maupun hasil thrifting memiliki keunggulan masing-masing. Preloved unggul dalam kualitas dan brand, sedangkan thrift unggul dalam harga dan keunikan. Pilihan ada di tangan konsumen sesuai kebutuhan dan selera.