PALEMBANG - Banyak manfaat yang bisa diambil dari program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). Karenanya program yang diinisiasi Gubernur Sumsel H Herman Deru ini harus terus dimasifkan.
Dari hasil bantuan yang diberikan, lanjutnya, dilakukan klasifikasi. Misalnya program berhasil, kurang berhasil dan belum berhasil. ‘’Dari hasil ini tentu akan ada evaluasi apa saja yang menyebabkan kurang dan belum berhasil dalam program GSMP. Apa yang harus kita lakukan,’’ katanya. Memang, dalam program ini sasarannya RTM. Mereka ada yang tak memiliki ilmu bercocok tanam. ‘’Jadi wajar ada yang gagal, tetapi di setiap desa kita akan penyuluh yang akan membimbing dan membina warga dalam bercocok tanam,’’ katanya.Bantuan untuk rumah tangga miskin (RTM) yang merupakan sasaran GSMP terus diberikan. ‘’Kita sudah berikan bantuan pada 10 ribu RTM dengan 20 RTM per desa. Jadi ada sekitar 500 desa,’’ ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ir Ruzuan Efendi MM.
Dikatakan, yang utama dalam program ini bisa mengubah pola pikir warga, dari konsumtif menjadi produktif. ‘’Kita ingin mengajak warga agar bisa memanfaatkan lahan pekarangan yang sempit menjadi bermanfaat. Waktu yang dibutuhkan untuk merawat dan memelihara tanaman juga tak lama. Hanya setengah atau sejam,’’ ujarnya.Tetapi dari waktu yang tak lama tersebut, lanjutnya, bisa memberikan hasil yang dapat menguntungkan. Di antaranya, bisa memenuhi kebutuhan keluarga. ‘’Mengurangi biaya hidup. Misalnya kita tanam cabai maka tak perlu lagi membeli cabai, cukup diambil dari halaman. Kita tak akan pusing saat harga cabai mahal karena kita ada sumbernya,’’ jelasnya. Dikatakanya, jika hasil dari tanaman berlebih tentu bisa diberikan ke tetangga atau dijual. ‘’Jika diberikan ke tetangga tentunya akan meningkatkan silaturahmi,’’ ujarnya yang terus mendorong agar warga bisa menanam tanaman yang lebih bermanfaat. (sms/)
Kategori :