DP3A Lakukan Pendampingan Psikologis Korban Rudapaksa Ayah Kandung

Selasa 04 Apr 2023 - 04:07 WIB
Reporter : Alf Sumeks
Editor : Alf Sumeks

EMPAT LAWANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Empat Lawang, bergerak cepat untuk melakukan pendampingan korban rudapaksa. Tim dari DP3A, Senin (3/4) langsung ke Desa Air Mayan, Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), tempat korban inisial RM (14) tinggal. Kepala DP3A Kabupaten Empat Lawang, Rita Purwaningsih menjelaskan, hari ini (Senin,red) tim PPA menuju Paiker untuk melakukan pendampingan kasus rudapaksa. "Alhamdulillah korban sudah masuk sekolah lagi. Sedangkan pelaku sudah di Polres, tinggal menunggu jadwal sidang," ujar Rita. BACA JUGA : Sumsel Kurang Ribuan Pegawai Fungsi adanya pendampingan ini supaya korban bisa tetap sekolah dan bisa bermasyarakat, bisa bermain bersama teman-teman sebayanya Karena hak-hak anak harus tetap terpenuhi. Sebelumnya seorang ayah di Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), Kabupaten Empat Lawang, menjadi predator anak kandungnya sendiri, RM (14). Nopi Ariska (40), tega menggarap putrinya dari bangku kelas VI SD hingga kelas VIII SMP. “Pelaku baru kami tangkap di rumahnya, Sabtu 1 April 2023, sekitar pukul 17.00 WIB,” kata Kapolres Empat Lawang AKBP Helda Prayitno MM, melalui Kapolsek Paiker Ipda Hendri Suhendri SH. [visual-link-preview encoded="eyJ0eXBlIjoiaW50ZXJuYWwiLCJwb3N0IjoxMDg1ODQsInBvc3RfbGFiZWwiOiJQb3MgMTA4NTg0IC0gUG90ZW5zaSBQZW11ZGlrIE5haWsgVGlnYSBLYWxpIExpcGF0IiwidXJsIjoiIiwiaW1hZ2VfaWQiOjEwODU4NywiaW1hZ2VfdXJsIjoiaHR0cHM6Ly9zdW1hdGVyYWVrc3ByZXMuYmFjYWtvcmFuLmNvL3dwLWNvbnRlbnQvdXBsb2Fkcy8yMDIzLzA0LzEtUEVUQS1NVURJSy03MDB4NTYwLmpwZyIsInRpdGxlIjoiQkFDQSBKVUdBIDogUG90ZW5zaSBQZW11ZGlrIE5haWsgVGlnYSBLYWxpIExpcGF0Iiwic3VtbWFyeSI6IipQcmVkaWtzaSBKdW1sYWggS2VuZGFyYWFuIGxld2F0IEphbGFuIFRvbCBUZXJwZWthICpLZWJ1dCBQZXJiYWlrYW7CoMKgIFNVTVNFTC0gUGVyYmFpa2FuIGphbGFuIHVudHVrIGphbHVyIG11ZGlrIGRpa2VidXQuIE1lZGlvIEFwcmlsIDIwMjMgc3VkYWggc2VsZXNhaS4gU2ViYWIgSC0xMCBMZWJhcmFuLCBwZXJnZXJha2FuIG1hc3lhcmFrYXQgeWFuZyBsYWx1IGxhbGFuZyBwdWxhbmcga2Uga2FtcHVuZyBoYWxhbWFuIG1hc2luZy1tYXNpbmcgbXVsYWkgcmFtYWkuIFBUIEh1dGFtYSBLYXJ5YSAoUFQgSEspIHNlbGFrdSBwZW5nZWxvbGEgSmFsYW4gVG9sIFRyYW5zIFN1bWF0cmEgKEpUVFMpIHRlcnVzIG1lbXBlcmNlcGF0IHBlbmluZ2thdGFuIGt1YWxpdGFzIGRhbiBwZW1lbGloYXJhYW4gSmFsYW4uLi4iLCJ0ZW1wbGF0ZSI6ImJlcml0YS1rdW5pbmcifQ=="] Dari rentang korban kelas VI SD hingga kelas VIII SMP, dia sudah 30 kali jadi sasaran pelampiasan ayah kandungnya yang berstatus dua kali menduda. “Keterangan korban, terakhir terjadi 15 Desember 2022, sekitar pukul 22.00 WIB,” ungkap Hendri. Dari rentang korban kelas VI SD hingga kelas VIII SMP, dia sudah 30 kali jadi sasaran pelampiasan ayah kandungnya yang berstatus dua kali menduda. “Keterangan korban, terakhir terjadi 15 Desember 2022, sekitar pukul 22.00 WIB,” ungkap Hendri. (eno)

Tags :
Kategori :

Terkait