MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Masyarakat di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), masih terjebak bencana banjir akibat luapan aliran Sungai Rupit dan Sungai Rawas.
Jumat (28/2), sekira pukul 13.00 WIB, banjir terpantau mulai menggenangi wilayah kecamatan Karang Dapo dan Rawas Ilir.
Satu hari jelang Ramadhan warga di Kabupaten Muratara, masih disibukkan dengan bencana banjir luapan. Arini warga Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara menuturkan meski air sudah berangsur surut, namun masih banyak sejumlah permukiman warga yang tergenang banjir.
"Di Noman masih banjir, Bingin Rupit, Kelurahan Rupit masih banjir. Tapi air sekarang sudah mulai ngilir ke arah Karang Dapo dan Rawas Ilir," katanya. Dia menuturkan kedalaman banjir cukup bervariasi di wilayah ini, mulai dari 120 cm hingga sebatas lutut orang dewasa.
Warga berharap tidak lagi terjadi hujan di uluan, sehingga tidak memperburuk kondisi banjir luapan yang terjadi di permukiman warga. Hingga saat ini belum dilaporkan sejumlah kerusakan fasilitas publik.
BACA JUGA:Tiga Kecamatan Kebanjiran
BACA JUGA:435,5 hektare Sawah di OKUT Terendam Banjir, Rumah-Jalan Tergenang
Namun di Desa Remban Rawas Ulu, sempat terjadi mobil diatas ponton yang hanyut di aliran sungai dan tersangkut di atas jembatan gantung. Hal itu diungkap David warga Rawas Ulu. "Itu kejadianyo kemarin mobil hanyut di sungai, mobil itu punyo wong dusun inilah. Posisi mobil diatas ponton nak nyeberang, tapi belum nyebrang tali putus jadi hanyut," jelasnya.
Di lain tempat, Andre warga Kecamatan Rawas Ilir, mengaku banjir kiriman dari wilayah Rupit baru naik di Rawas Ilir hari ini sekitar pukul 13.00 WIB, dia mengabarkan baru sebagain permukiman warga yang tergenang.
"Kalau Desa BM I air sudah naik, jalan jalan sudah tergenang. Kami dapat informasi banjir dalam di Rupit sampai rumah bupati di KBM juga tenggelam," jelasnya.
Dia mengatakan, kondisi banjir nampaknya akan terus meningkat dengan adanya informasi air aliran sungai Musi juga dalam. "Di tempat kami rawas ilir kemungkinan banjir besar, karena informasinya Sungai Musi sedang tinggi," bebernya.
Andre mengaku, warga di rawas ilir sudah cukup terbiasa dengan bencana banjir tahunan tersebut. Karena banjir luapan aliran sungai dan Rawas menjadi salah satu agenda rutin yang dihadapi warga.
BACA JUGA:Banjir Landa OKU Timur, BPBD Masih Kumpulkan Data, Bupati Enos Pantau dari Magelang
"Kadang banjir di tempat kami itu biso sampai 2 minggu, kalau banjir besar biaso sampai sebulan lebih. Tapi warga di sini sudah biaso, rato rato punyo perahu di bawah rumah," jelasnya.