40 Hektar Sawah Siap Panen Terendam Banjir, Petani di Muratara Terancam Rugi Besar
40 Hektar Sawah Siap Panen Terendam Banjir, Petani di Muratara Terancam Rugi Besar-Foto: IST-
MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan puluhan hektar sawah warga di Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, terendam banjir.
Kondisi ini memicu kekhawatiran kerugian besar bagi para petani, lantaran sawah yang terendam tengah memasuki masa panen.
Luapan air yang datang akibat intensitas hujan tinggi mulai membanjiri lahan pertanian warga sejak sepekan terakhir. Meski sempat surut, air kembali naik dan merendam area persawahan yang telah siap dipanen.
“Awalnya air hanya menggenang sebentar, tapi sekarang sudah kembali naik dan menutupi sawah. Padahal ini masa panen,” ungkap Midun, salah satu warga Desa Pauh, saat ditemui Sabtu (4/10).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, terdapat 40 hektar sawah yang terdampak banjir.
Lokasi terparah berada di dua titik, yakni Lebong Mentesa seluas 34 hektar dan area Trans Slok seluas 6 hektar.
BACA JUGA:5 Strategi Investasi Cerdas di Era Digital: Panduan Praktis untuk Generasi Milenial & Gen Z
BACA JUGA:Raih Mimpi ke Jepang: Empat Pemuda Muba Jadi Inspirasi Generasi Muda
Di tengah genangan air, sejumlah petani tetap berupaya memanen padi mereka. Namun, proses panen dalam kondisi seperti itu tidak mudah dan hasilnya pun jauh dari harapan.
“Panen dalam kondisi terendam air itu sulit. Ada yang bisa diselamatkan, ada juga yang rusak. Padi yang sudah dipanen pun basah, harus langsung dijemur supaya tidak membusuk,” ujar Midun.
Camat Rawas Ilir, Arman, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait banjir yang merendam lahan pertanian masyarakat.
“Benar, ada sekitar 40 hektar sawah yang terdampak banjir. Beberapa warga telah mencoba menyelamatkan hasil panennya, meski kondisi cukup sulit,” jelas Arman.
Peristiwa ini menjadi pukulan berat bagi para petani, terutama menjelang musim panen yang seharusnya membawa keuntungan. Jika banjir tidak segera surut, potensi gagal panen dan kerugian ekonomi diperkirakan akan semakin besar.
