Bagindo: Fair, Mulai dari Nol

Minggu 02 Apr 2023 - 00:28 WIB
Reporter : dedesumeks
Editor : dedesumeks

Pertarungan dalam Pilkada 2024 bakal seru. Sebab, semua kandidat mulai dari nol. Pengamat politik Sumsel, Bagindo, mengatakan salah satu yang fair, tidak ada calon yang bisa menggunakan fasilitas negara dalam kampanye mereka.

Kata Bagindo, para kandidat baru yang berniat dan akan maju secara personal emosional pasti telah mengkalkulasi kemampuan mereka. Sebab, belum terbiasa dengan previllege yang melekat dengan  para kandidat petahana.

“Sebaliknya, petahana dengan telah meninggalkan kursi kepemimpinan mereka kurang lebih satu tahun akan  berhadapan pada keadaan  yang berbeda,” bebernya, kemarin.

Memulai dari nol, ada banyak ragam kebutuhan, juga biaya tidak sedikit yang harus keluar dari kocek sendiri. “Ini akan menguras lebih banyak tenaga, pikiran, terutama cost,” tambah Bagindo.

Tapi jika para petahana memiliki tim yang loyal, tentu kondisi ini tidak akan terlalu jadi beban. Hanya saja, jika  tidak memiliki modal mau pun tim yang loyal, sudah dapat dipastikan harus all out mencari sumber atau sponsor yang bersedia membantu.

Konsekuensinya, sponsor maupun sumber yang dapat membantu tersebut tidak akan mungkin menyediakan dana secara cuma-cuma. “Sudah pasti akan ada hitung-hitungan di belakang hari. Kekuatan sumber dana dan sponsor ini pun berlaku bagi calon yang baru muncul,” imbuhnya.

Agar mampu bersaing, kandidat yang baru muncul harus memiliki sponsor dana mumpuni. “Rumus klasiknya, untuk mengalahkan petahana, kandidat baru minimal harus memiliki kekuatan dua kali lipat dari yang dimiliki petahana. Kalau tidak, nyaris mustahil dapat menumbangkan para eks kepala atau wakil kepala daerah tadi,” tandasnya.

Kecuali, para petahana over confident alias kepedean, lalai atau under estimate dengan para competitor yang baru muncul. Melihat kemampuan petahana, Bagindo, menyimpulkan bisa saja ada beberapa daerah yang masih dapat dipimpin petahana.

“Salah satunya pemprov,” ujar alumnus FISIP Unsri ini. Sedangkan untuk kabupaten/kota, akan dihadapkan pada kondisi banyaknya pilihan calon kepala dan wakil kepala daerah. Seperti  Palembang, OKI, Muara Enim, Prabumulih, Lahat, Empat Lawang, OKU , Mura, plus Pagaralam.

Banyaknya kandidat yang maju akan berdampak positif bagi masyarakat. Salah satunya, bisa memilin calon yang terbaik untuk memimpin daerah. Tingga lagi, warga sebagai pemilih harus kritis dalam mencermati visi  misi program, kekurangan dan kelebihan kandidat.

Masyarakat dituntut untuk lebih realistis ketika para kandidat terkesan kurang “dermawan dan peduli” dengan para pemilih. “Jadi tinggal bagaimana para calon dapat mengikuti irama masyarakat, lalu bekerja secara profesional  ke depannya,” pungkas Bagindo. (iol/*)

Tags :
Kategori :

Terkait