Nah, untuk yang nanti tidak terserap Bulog ini akan kembali ke mekanisme harga pasar. "Harapan kita tetap dapat seusai HPP Rp6.500 ini nanti akan pengawasan melalui Satgas," katanya.
Ditambahkan Kepala Dinas Pertanian TPH Sumsel, Bambang Pramono mengatakan, potensi hasil panen gabah di Sumsel Februari hingga Maret 784.206 ton atau setara dengan 457.730 ton beras. "Sementara Bulog diminta serap beras 161 ribu alokasinya dari Januari-April. Sedangkan sampai tanggal 10 Februari kemarin, serapan Bulog baru di angka 824 ton," sampainya.
Potensi penyerapan gabah Bulog melalui pengusaha penggilingan sebesar 824.050 kg. Karena itu juga pemerintah mendorong Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) berperan aktif dalam penyerapan gabah di wilayah Sumsel, khususnya di daerah sentra produksi seperti OKI, Banyuasin, Muba, dan OKU Timur.
BACA JUGA:Produksi Gabah Naik, Banyuasin Peringkat 3 Nasional
"Terdata untuk tempat penggilingan padi terbanyak di Sumsel berada di Kabupaten Banyuasin," katanya.
Sedangkan untuk pembelian gabah ini selain dari Bulog juga terserap di pasar, sehingga harganya juga mengikuti harga pasar (free market). "Selama ini harga free market melalui mitra," pungkasnya.