Pakar keuangan menyarankan agar masyarakat lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka dan tidak mengandalkan pinjaman saldo DANA sebagai solusi utama.
“Pinjaman online harus digunakan dengan bijak dan hanya dalam keadaan darurat. Jika tidak, pengguna bisa terjerat dalam siklus utang yang sulit diatasi,” ujar Rudi Hartanto, seorang analis keuangan dari Jakarta.
Sebagai langkah antisipasi, pemerintah melalui OJK terus meningkatkan pengawasan terhadap aplikasi pinjaman online ilegal.
Kampanye literasi keuangan juga digencarkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai risiko pinjaman digital.
Dengan pemahaman yang baik, diharapkan masyarakat dapat lebih cerdas dalam mengelola keuangan dan menghindari jeratan utang berbunga tinggi.
Dengan semakin banyaknya pilihan layanan keuangan digital, pengguna harus semakin cerdas dalam memilih aplikasi pinjaman agar tidak terjerat masalah keuangan di masa depan