*Sumsel Masuk Pancaroba
PALEMBANG - Cuaca yang tak menentu, hujan dan panas berganti cepat menjadi pertanda peralihan musim. Wilayah Sumsel masuk pancaroba. Dari musim penghujan menuju kemarau."Ciri saat pancaroba ini, intensitas hujan disertai angin kencang dan kilat," kata Sinta Andayani, Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, kemarin (29/3).Saat ini, di atmosfer lapisan atas sudah mulai penurunan kelembapan. Namun kondisi itu, masih belum stabil. Lantaran adanya pengaruh Monsun Asia yang masih aktif. "Intensitas hujan mengalami peningkatan karena cuaca dipengaruhi Madden Julian Oscalliation (MJO), yang berada di fase tiga," tuturnya.
MJO ini berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia. Tak terkecuali di Sumsel, khususnya Palembang. Lalu, pola angin belokan dan konvergensi masih terjadi. Tak ayal, cuaca panas kemudian hujan masih menyelimuti Kota Palembang dan Provinsi Sumsel."Saya mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap cuaca ekstrim yang akan terjadi," kata Sinta. Sebelum benar-benar masuk musim kemarau, potensi hujan disertai angin kencang dan kilat masih terus terjadi. Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan Bencana BPBD Sumsel, Ansori mengatakan, pihaknya telah siagakan ratusan personil satuan tugas (satgas) bencana. Belum lagi aparat kepolisian, TNI, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan lainnya.
“Untuk peralatan sudah siap. Mulai perahu karet, tenda, pelbet, dapur umum, mobil sanitasi, toilet, alat pengolahan air bersih serta logistic,” jelasnya. Personel Tagana di seluruh wilayah Sumsel secara aktif memonitor bencana yang terjadi. Baik itu banjir, longsor, kebakaran, angin putting beliung dan lainnya.Menurutnya, wilayah yang rawan banjir di bagian ulu Sungai Musi, meliputi kabupaten Empat Lawang, Lahat, Musi Rawas (Mura), Muara Enim, OKU, OKU Selatan. Sementara yang rawan karhutla karena memiliki lahan gambut seperti Muba,OKI, Ogan Ilir, Banyuasin Muara Enim serta PALI. (yud)
Kategori :