
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memperkuat kerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dalam rangka memperkuat perlindungan hak-hak perempuan dan anak di Indonesia.
Kerjasama ini sejalan dengan visi dan misi Pemerintahan Prabowo-Gibran, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi kaum perempuan dan anak-anak.
Erick Thohir, Menteri BUMN, menekankan pentingnya perhatian terhadap peran ibu dalam keluarga, yang tercermin melalui program-program BUMN, termasuk PNM Mekaar.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi keluarga dan anak-anak di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Libur Ramadan Diwacanakan Sebulan Penuh, Sekolah Sambut Baik, Siswa-Guru Bisa Lebih Khusyuk
BACA JUGA:Menjadi Pedagang Kaki Lima, Linda Bersyukur Bisa Sekolahkan Anak Hingga SMA dari Hasil Berjualan Es
Hal ini diperkuat melalui webinar bertajuk "Ibu Mekaar Cerdas Wujudkan Generasi Emas", yang dihadiri oleh lebih dari 10.000 nasabah.
Webinar ini bertujuan untuk mengedukasi ibu-ibu mengenai pentingnya pemberian makanan bergizi seimbang untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.
Perhatian terhadap asupan gizi anak merupakan hak dasar yang tidak bisa diabaikan. Salah satunya, pemerintah melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) turut memastikan bahwa hak-hak anak dapat terpenuhi, sehingga generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi pribadi yang sehat dan unggul.
BACA JUGA:Gara-Gara Cacing Tanah, Berulang Kali Rudapaksa Anak Bawah Umur
Plt. Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasihan dan Lingkungan KemenPPPA, Suhaeni, memberikan apresiasi atas peran aktif PNM dalam mendukung program MBG.
Menurutnya, kolaborasi ini sangat penting dalam menciptakan kesadaran tentang gizi sebagai fondasi bagi masa depan anak-anak Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menegaskan komitmennya untuk terus mengedukasi nasabah, terutama dalam meningkatkan literasi yang bisa mendukung pemberdayaan perempuan.
PNM akan terus memberikan pendidikan terkait gizi yang bergizi, dengan memperhatikan kemampuan finansial nasabah.