*Keberhasilan Sumsel Dinilai Pusat
PALEMBANG - Program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat. Tim dari Bappenas pun berkunjung ke Sumsel untuk melakukan Fokus Discussion Group (FDG) dan sekaligus tahap tiga verifikasi Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2023.Yang datang terdiri dari tim penilai independen Raksaka Mahi MSc PhD, tim penilai utama Prof Tommy Firman MSc PhD dan tim penilaian teknis, Andress Rudika Ardiyanto SSi. Proses penilaian dijadwalkan dua hari, 27-28 Maret 2023. Selain FGD yang digelar kemarin, ada juga kunjungan lapangan.Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel, SA Supriono dalam FGD di kantor Bappeda Sumsel mengatakan, program GSMP ini belum sempurna. Masih belum terstruktur secara baik. “Tapi dengan semangat semua pihak, GSMP sudah dilakukan secara masif di semua kabupaten/kota,” bebernya di hadapan tim penilaian, kemarin (27/3). Kata Supriono, program ini idenya spontan dari Gubernur Sumsel H Herman Deru. Tapi langsung ditangkap dan diterjemahkan sampai ke tingkat bawah. Sasaran paling baik dan akhir adalah, program ini terus dilakukan, tidak berhenti dan masif. BACA JUGA : Gandeng Milenial, Srikandi Ganjar Sumsel Gelar Pelatihan Cupcake
Pertimbangannya, semua orang butuh makan. Untuk makan dan pangan, pilihannya bisa dihasilkan diri sendiri atau orang lain. "Makanya makanan menjadi usaha yang paling potensial," ungkap dia.Ujung dari program GSMP ini adalah menggentaskan kemiskinan dan menekan inflasi di Sumsel. “Sejauh ini, GSMP terbukti berhasil. Sumsel mampu menekan inflasi dan menurunkan angka stunting. Karena itu, program ini harus terus diteruskan dan dijalankan secara masif," beber Supriono. Selain itu, lewat program GSMP ini, Sumsel mampu menjawab kegalauan dari Kementerian Pertanian (Kementan) yang resah jumlah petani berkurang. Sumsel lewat GSMP mampu menghasilkan 1.400 pendamping pertanian. "Mereka ini yang memberikan edukasi dan sosialisasi bercocok tanam dengan baik kepada generasi muda hingga para ibu-ibu," jelasnya.
Soal HPP yang masih rendah, Supriono menambahkan, permasalahan ini bukan hanya di Sumsel. HPP ditetapkan pemerintah pusat. Karenanya, menjadi tugas bersama termasuk Bulog yang harus hadir menekan harga saat terjadi peningkatan.Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel, Ruzuan Effendi mengatakan, program GSMP ini dimasifkan dengan sasaran rumah tangga miskin. "Sejauh ini program GSMP belum dimasukan dalam anggaran. Tapi dibantu semua stakeholder terkait lewat alokasi CSR,” ucapnya.
Pemprov berterima kasih karena semua perusahaan yang terlibat sudah sangat mendukung program GSMP ini. Baik itu Bank Sumsel Babel, Bank Mandiri, Pusri, PLN, Sinar Mas dan masih banyak lainnya. "Mereka memberikan bantuan kepada rumah tangga miskin berupa alat, bibit dan lainnya," kata Ruzuan.Ke depan, tiap perusahaan dipersilakan membuat kawasan atau desa binaan sendiri. “Yang penting tujuannya sama, untuk menekan inflasi," tandasnya. Tim penilaian independen, Raksaka Mahi MSc mengatakan, pihaknya menyambut baik dengan adanya program GSMP dari Sumsel dan nasional pun melirik program ini.
"Makanya dalam FGD ini kita diskusikan hal-hal yang kurang dan dicari rumusan untuk perbaikan ke depan," jelasnya. Dengan harapan, program ini mampu memberikan kontribusi sesuai yang dicanangkan pemerintah.Yakni menekan inflasi dengan menjaga ketersediaan pasokan dan menekan stunting. Muara akhirnya, menekan kemiskinan. "Ini akan terus dirumuskan agar bisa diadopsi dan diterapkan di daerah lain juga," pungkas dia. (yun)
Kategori :