PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Sembilan kepala daerah terpilih di Sumsel, sudah ditetapkan KPU. Tinggal 9 daerah lagi belum ditetapkan, karena yang masih ada gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) RI.
Pengamat politik Sumsel, Ade Indra Chaniago, mengucapkan selamat kepada Gubernur Sumsel, Bupati, dan Wali Kota terpilih yang ditetapkan KPU. “Semoga amanah memimpin lima tahun ke depan, periode 2025-2030,” ucapnya, Kamis (9/1).
Kandidat doktor dari Universitas Indonesia, memberikan pandangan kritis dan penuh harapan terhadap para pemimpin sudah dilakukan penetapan oleh KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota. “Jangan sampai rakyat salah memilih,” cetusnya.
Direktur Eksekutif Pusat Studi Kebijakan dan Politik/PSKP, itu menekankan pentingnya merealisasikan janji kampanye. Dia menilai bahwa janji yang sudah diucapkan kepada publik, harus diwujudkan. Karena itu merupakan tanggungjawab moral dan politik seorang pemimpin.
“Ketika mereka mulai bekerja nanti, janji-janji mereka harus segera ditunaikan. Misalnya, jika mereka berjanji memberikan pendidikan gratis, itu harus menjadi prioritas dalam APBD. Mereka juga harus transparan dengan menyampaikan hal ini ke ruang publik,” pinta Ade.
BACA JUGA:Cak Arlan Janji Realisasikan Program 5 Tahun Usai Ditetapkan Sebagai Walikota Terpilih
Jika sulit untuk menunaikan janji sepenuhnya, setidaknya harus ada indikasi kuat bahwa pemimpin tersebut memiliki niat serius untuk memenuhi janji-janji mereka. Menurut Ade, 100 hari pertama kepemimpinan adalah periode penting dalam membangun pondasi program kerja.
Dia berharap para pemimpin yang terpilih, segera memprioritaskan 3 sektor utama. Yakni, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. “Dalam sektor pendidikan, misalnya, mereka harus berkomitmen merealisasikan amanat konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” ulasnya.
Komitmen itu harus terlihat, salah satunya dengan memastikan alokasi anggaran 20 persen untuk pendidikan tidak terganggu. Di sektor kesehatan, ia menekankan pentingnya program pencegahan dari pada pengobatan.
“Kesehatan harus menjadi prioritas utama. Pemimpin harus menjelaskan program kesehatan mereka secara konkret, termasuk bentuk implementasinya,” tambahnya.
Sementara itu dalam sektor kesejahteraan, Ade melihat kunci utamanya adalah meningkatkan mobilitas manusia. Mobilitas manusia artinya memudahkan dan mengundang lebih banyak orang untuk datang ke daerah tersebut.
BACA JUGA:SAH! KPUD Muba Resmi Tetapkan Toha-Rohman sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih 2025-2030
BACA JUGA:Kemenag Umumkan 3 Maskapai Terpilih Sebagai Penyedia Transportasi Udara Haji 1446 H/2025 M
“Jika Palembang, misalnya, bisa menciptakan daya tarik khas seperti ‘pempek tumpah’ yang higienis, maka itu akan meningkatkan citra kota,” ujarnya mencontohkan.