Penipu sering kali memanfaatkan rasa urgensi atau ancaman agar korban cepat panik dan memberikan informasi sensitif.
BACA JUGA:Berdayakan Andikpas agar Menjadi Lebih Baik
BACA JUGA:Bencana Hidrometeorologi Kembali Mengintai
4. Penipuan Berbasis Transaksi Digital
Penipuan yang berhubungan dengan investasi bodong, hadiah palsu, atau pekerjaan fiktif masih sering terjadi.
Modus ini melibatkan tawaran yang terlihat sangat menggiurkan, seperti investasi dengan keuntungan cepat atau hadiah yang terlalu besar untuk jadi kenyataan.
Penipu akan meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang sebagai biaya administrasi atau 'jaminan' untuk mendapatkan hadiah atau keuntungan tersebut.
Tips Menghindari Penipuan Online dan Menjaga Keamanan Rekening
Untuk melindungi diri dari penipuan yang semakin beragam, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda terapkan:
- Aktifkan Notifikasi Transaksi: Selalu aktifkan notifikasi untuk setiap transaksi yang terjadi di rekening Anda. Ini akan memberi Anda informasi lebih cepat jika terjadi transaksi yang mencurigakan.
BACA JUGA:Cegah Kecelakaan Konstruksi di Sumsel
- Gunakan Autentikasi Dua Faktor (2FA): Tambahkan lapisan keamanan ekstra dengan mengaktifkan autentikasi dua faktor di semua akun keuangan atau perbankan Anda.
Ini akan mencegah akses tidak sah meskipun kata sandi Anda diketahui.
- Periksa Histori Rekening Secara Berkala: Secara rutin, periksa histori transaksi rekening Anda untuk mendeteksi aktivitas yang tidak dikenali atau mencurigakan.
- Hindari Penggunaan Wi-Fi Publik: Jangan melakukan transaksi atau membuka akun penting Anda saat menggunakan jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman.
- Jaga Kerahasiaan Data Pribadi: Tidak ada bank atau lembaga resmi yang akan meminta informasi pribadi Anda melalui telepon, SMS, atau email.
BACA JUGA:Sulap Sampah Jadi Pupuk hingga Makanan Ternak