Jika nasi MBG baru datang ke sekolah pukul 12.30 WIB seperti tadi, maka butuh persiapan lagi untuk pengaturan dan pembagiannya. “Tentu anak-anak terlambat makannya, sementara posisi anak sudah lapar. Jika terlambat, juga akan berdampak pada jam pelajaran berikutnya,” cetusnya.
Meski begitu, Wahyuni tetap bersyukur adanya program MBG dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini. “Penerima manfaatnya sangat besar, siswa sangat antusias. Terutama anak yang tidak mampu,” ucapnya.
Bahkan anak-anak dari keluarga mampu secara ekonomi, orang tuanya juga terbantu. Tidak perlu lagi menyiapkan makan buat bekal anaknya sekolah. “Program pemerintah ini juga sudah kami sosialisasi dengan pihak kantin. Alhamdullilah mereka tidak masalah, rezeki sudah diatur Allah SWT,” ungkapnya.
Jika benar ada kerjasama dengan UMKM atau pihak kantin sekolah, lanjut Wahyuni, tinggal bagaimana pengawasan dan standarnya. “Tentu kami menyambut baik juga. Karena ini program pemerintah, jadi kami hanya menerima,” sambungnya
BACA JUGA:Atur Ulang Gizi Makanan Rp10 Ribu, Dalam Program Makan Bergizi Gratis
BACA JUGA:Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Terkait keterlambatan datangnya nasi MBG ke SMP Negeri 19 Palembang, pihak katering Amos mengaku antaran order banyak. Jadi bergantian, tidak hanya sekolah ini saja. Hari pertama juga disebutnya telat sampai ke SMP Negeri 33 Palembang.
”Hari ini (kemarin) SMP Negeri 19 (telat), tapi kami sudah informasi ke pihak sekolah kalau ada keterlambatan pengantaran nasi," ucap salah seorang petugas katering Amos, yang mengantarkan paket makanan ke SMP Negeri 19 Palembang.
Meski begitu, petugas katering yang enggan menyebutkan identitasnya itu, menegaskan mereka sudah berusaha untuk bisa bekerja dengan baik dan tepat waktu. Sayangnya pihak Katering Amos, masih juga belum bersedia diwawancara meski sudah didatangi rumahnya, Jl Way Hitam, maupun tempat usahanya Pecel Lele Amos.
Sementara nasi MBG di SD Negeri 25 Palembang, tiba sekitar pukul 09.00 WIB. Wadahnya sudah ompreng plastik. Menu hari kedua, nasi putih, ayam saus tomat, sayur capcai, dan buah semangka. Berbeda dari menu hari pertama. Anak-anak terlihat lahap menyantapnya, karena ada lauk ayam.
"Hari ini lauknya enak, ada ayam. Kalau kemarin (hari pertama) tidak ada," ujar Arfan (8), saat menyantap makanan bersama teman-temannya secara bersamaan. Dia juga lebih senang sayur capcai di hari kedua, ada wortelnya. Sebab, dia tidak suka sayur buncis seperti hari pertama.
BACA JUGA:Lanud SMH Bagikan 590 Makan Bergizi Gratis untuk Sukseskan Program Nasional
BACA JUGA:Enak, Siswa Minta Tambah Porsi, Pemkot Palembang Gelar Simulasi Makan Bergizi Gratis
Danramil 418-02/Pakjo Kapten Inf Dasman Silitonga, memonitor langsung pembagian program MBG ke sekolah-sekolah di wilayah teritorialnya. “Hari kedua, habis semua makanan disantap anak-anak. Sayurnya juga mereka suka,” singkatnya.
Untuk diketahui, tahap awal program MBG di Kota Palembang, Senin (6/1), menyasar 5 sekolah di wilayah Kecamatan IB I, Palembang. Yakni, TK Panca Bakti, SDN 24, SDN 25, SMPN 19 dan SMPN 33 Palembang, dengan total 2.968 siswa.
BB POM Nyatakan Makanan Aman Dikonsumsi