Fery menambahkan, yang diharapkan selain turunnya ongkos haji, kemudahan-kemudahan lain bagi jemaah. Ia mencontohkan soal pemeriksaan kesehatan. Hendaknya bisa dikembalikan seperti kebijakan lama. “Kalau sekarang, jika tidak istithoah, maka harus periksa ulang. Dan itu bayar lagi. sekali periksa medical check up (MCU) Rp1 jutaan,” bebernya.
Kalau dulu pemeriksaan pertama dan kedua di puskesmas, paling hanya habis Rp350 ribuan. “Kembalikan saja ke puskesmas. Tapi lebih ketat saja pemeriksaannya. Itu harapan kami para jemaah,” imbuh Fery. Hal lain yang disorotinya, soal rencana pembatasan usia jemaah yang berangkat.
BACA JUGA:Tahap 1 Tak Melunasi, JCH Dianggap Mundur, Baru 2.516 Jemaah Haji Sumsel Lunasi Ongkos Haji
BACA JUGA:Masih Sedikit JCH Lunasi Ongkos Haji, Baru 253 Orang, dari 1.410 JCH yang Istito’ah
Menurut Fery, ada rencana Arab Saudi batasi maksimal 90 tahun. “Sebenarnya kan tidak perlu dibatasi. Kalau 100 tahun masih sehat, harusnya tidak masalah. Tinggal lebih maksimal saja tim kesehatan,” tutur dia.
Fery berharap, pemerintah Indonesia tidak cepat latah dengan rencana kebijakan yang belum tentu berlaku. “Seperti musim haji tahun lalu, kita sudah dibuat pusing dengan berbagai aturan, tidak tahunya di Tanah Suci tidak terlalu dipermasalahkan,” pungkasnya.(*/mh)