Indonesia juga bekerja sama dengan negara lain dalam menggunakan sistem DART yang berbasis sensor tekanan di dasar laut. Beberapa buoy DART ditempatkan di Samudra Hindia untuk mendeteksi gelombang tsunami yang jauh dari pesisir.
• Tantangan: Karena ini adalah sistem internasional, akses data DART di Indonesia kadang membutuhkan koordinasi antarnegara, yang dapat memperlambat respons.
Meskipun memiliki sejumlah teknologi pendeteksi tsunami, Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan:
1. Kerusakan Infrastruktur: Banyak alat seperti buoy dan tide gauge yang rusak akibat vandalisme, pencurian, atau kurangnya pemeliharaan.
2. Keterbatasan Anggaran: Biaya pemasangan dan perawatan alat pendeteksi tsunami cukup mahal, sehingga jumlah alat yang terpasang masih terbatas.
3. Kecepatan Penyebaran Informasi: Indonesia adalah negara yang sangat luas, sehingga menyampaikan peringatan dini ke wilayah terpencil seringkali membutuhkan waktu lebih lama.
4. Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Sistem pendeteksi tsunami yang canggih tidak akan efektif tanpa edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya merespons peringatan dini.
Untuk mengatasi tantangan ini, Indonesia sedang mengembangkan beberapa solusi, seperti:
1. Penggunaan Teknologi AI: BMKG sedang menguji sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis data gempa dan tsunami dengan lebih cepat.
2. Drone Bawah Laut: Teknologi ini diharapkan dapat menggantikan buoy untuk mendeteksi tsunami tanpa risiko vandalisme.
3. Aplikasi Mobile: BMKG telah meluncurkan aplikasi seperti Info BMKG yang memberikan informasi gempa dan tsunami secara real-time kepada masyarakat.
BACA JUGA:Kronologi Tsunami Aceh 2004, Tragedi yang Mengguncang Dunia
BACA JUGA:Apa Itu Tsunami? Simak Penyebab, Ciri-Ciri, dan Dampaknya yang Harus Kamu Ketahui
Indonesia sudah memiliki berbagai alat pendeteksi tsunami seperti InaTEWS, buoy tsunami, tide gauge, dan GPS geodetik. Namun, sistem ini masih menghadapi tantangan dalam hal pemeliharaan, cakupan wilayah, dan kecepatan distribusi informasi.
Oleh karena itu, pemerintah, masyarakat, dan komunitas internasional perlu bekerja sama untuk meningkatkan sistem deteksi tsunami demi menyelamatkan lebih banyak nyawa di masa depan. Edukasi dan kesiapan masyarakat juga harus menjadi prioritas agar sistem yang ada dapat digunakan secara maksimal.
Deteksi dini tsunami adalah langkah krusial dalam menyelamatkan nyawa dan mengurangi dampak kerusakan. Dengan memanfaatkan teknologi seperti seismometer, tsunameter, dan sistem DART, kita dapat lebih siap menghadapi ancaman tsunami.