Petani Bawang Merah Khawatirkan Serangan Jamur di Musim Hujan

Rabu 25 Dec 2024 - 15:07 WIB
Reporter : Berry
Editor : Irwansyah

BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Petani bawang merah di Kecamatan Sosoh Buay Rayap dan Baturaja Barat kini tengah memasuki masa panen.

Beberapa petani di Desa Tungku Jaya, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, dan Desa Karang Agung, Kecamatan Baturaja Barat, telah memulai panen bawang merah mereka.

Heru, Ketua Kelompok Tani Berkah Tani di Desa Karang Agung, mengatakan bahwa panen bawang merah yang ditanamnya sudah mencapai sekitar 4 ton dari lahan seluas 0,5 hektar.

BACA JUGA:Catat! Ini Seragam Guru PNS dan PPPK Pada 2025

BACA JUGA:Loker PT Pertamina Training Consulting dan PT Pamapersada Nusantara, Cek Formasinya

"Dalam lima hari terakhir, kami sudah mulai memanen bawang merah," ujar Heru pada Rabu (25/12).

Sebagian hasil panen ini akan dijual, sementara sebagian lagi digunakan sebagai bibit untuk musim tanam berikutnya.

Namun, Heru mengungkapkan kekhawatirannya terkait serangan jamur pada tanaman bawang merah di musim hujan.

BACA JUGA:Imbau Pemilik Tanah Pasang Patok Batas untuk Cegah Sengketa

BACA JUGA:Kapolres Lahat Gelar Open House Natal, Ajak Warga Jaga Kondusivitas di Kabupaten Lahat

Menurutnya, tanaman bawang merah sangat rentan terhadap penyakit jamur yang dapat merusak hasil panen.

Heru, yang sudah berpengalaman menanam bawang merah selama 3,5 tahun, berharap cuaca hujan tidak mengganggu hasil pertaniannya.

Hal serupa juga dirasakan oleh Tejo Winarno, Ketua Kelompok Tani di Desa Tungku Jaya. Ia mengatakan, hasil panen bawang merah di lahan seluas satu hektar dapat mencapai 12 ton atau bahkan lebih, dengan harga jual yang cukup menguntungkan, yaitu sekitar Rp 40.000 per kilogram. "Dengan harga ini, biaya budidaya bisa tertutup," kata Tejo.

BACA JUGA:Mengenang Tsunami Aceh 2004: Bencana Dahsyat dengan Gelombang 30 Meter yang Mengubah Sejarah Indonesia

BACA JUGA:Jalan-Jalan Tanpa Takut Tabrakan! Ini 10 Fitur Keamanan Canggih di Mitsubishi Xforce Ultimate DS!

Kategori :