JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Pajak progresif kendaraan kerap menjadi momok bagi pemilik kendaraan bermotor, terutama bagi mereka yang memiliki lebih dari satu kendaraan atas nama yang sama.
Sistem pajak ini memberlakukan tarif yang semakin tinggi untuk kendaraan kedua dan seterusnya, sehingga menambah beban finansial.
Lantas, bagaimana cara mengelola pajak progresif agar tidak menjadi beban berlebih?
Simak tips berikut ini untuk mengatur pajak kendaraan secara efisien tanpa melanggar aturan.
BACA JUGA:BI-FAST Hadirkan Request for Payment, Tagih Uang Kini Lebih Mudah!
BACA JUGA:Investor Asing Borong Saham Senilai Rp15,84 Triliun Sepanjang 2024!
Memahami Pajak Progresif Kendaraan
Pajak progresif kendaraan adalah kebijakan perpajakan yang diterapkan untuk mengendalikan jumlah kendaraan bermotor di suatu wilayah.
Sistem ini mengenakan tarif lebih tinggi pada kendaraan tambahan yang dimiliki oleh individu yang sama.
Kendaraan pertama dikenakan tarif pajak yang lebih rendah, sementara kendaraan kedua, ketiga, dan seterusnya dikenakan tarif progresif yang meningkat.
Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan kendaraan, menekan polusi, serta mendorong masyarakat agar lebih bijak dalam memiliki kendaraan bermotor.
BACA JUGA:Libur Nataru, Volume Kendaraan Meningkat Melintas Ruas Jalan Tol Trans Sumatera
Pajak progresif menjadi salah satu instrumen pemerintah untuk menciptakan mobilitas yang lebih berkelanjutan.
Tips Efektif Mengelola Pajak Progresif Kendaraan
Mengelola pajak progresif kendaraan bukanlah tugas yang sulit jika dilakukan dengan strategi yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda mengatur kewajiban pajak secara lebih bijak:
1. Bayar Pajak Tepat Waktu
Kedisiplinan dalam membayar pajak kendaraan adalah langkah sederhana namun efektif untuk mengurangi risiko denda yang dapat meningkatkan beban finansial.