PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID-Sepanjang tahun 2024, Bank Sumsel Babel menunjukkan kinerja positifnya dalam penyaluran kredit Usaha Rakyat (KUR).
Penyaluran KUR dari BPD terealisasi sebesar 30 persen untuk pembiayaan UMKM kopi di Sumsel.
Tercatat sejak Januari hingga 14 November 2024, Bank Sumsel Babel telah menyalurkan Rp1,2 triliun KUR terhadap sektor pertanian dan perkebunan, termasuk pembinaan petani kopi di Sumsel.
Keseluruhan akses pembiayaan KUR oleh Bank Sumsel Babel sebesar 6,86 persen terealisasi khusus perkebunan tanaman kopi.
Sementara persentase lainnya terbagi untuk penyaluran KUR kelapa sawit 23,78 persen, perkebunan karet dan penghasil getah lainnya 13,98 persen serta pertanian padi 7,17 persen.
"Selain ke pertanian atau perkebunan, penyaluran KUR bisa juga ke peternakan," ungkap Dirut Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin.
Bank Sumsel Babel akan mengembangkan potensi alam di bidang perkebunan. Komoditi yang dilirik yakni kopi Pagar Alam yang menjadi produk unggulan untuk bersaing dengan daerah lain.
"Kopi Pagar Alam memiliki potensi. Maka dari itu akan kita tingkatkan dengan mengoptimalisasikan pembiayaan ekonomi dan KUR," bebernya.
Menurut Syamsudin, cara agar kopi Pagar Alam dapat bersaing dengan kopi daerah lain atau komoditi lainnya adalah dengan cara pemetaan area-area potensial dalam penyaluran KUR, berdasarkan recovery plan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Di tahun 2025 ini, untuk cabang-cabang Bank Sumsel Babel yang ada di daerah bisa dapat menyalurkan KUR untuk petani," katanya.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi berharap di tahun 2025, Bank Sumsel Babel dapat meningkatkan eksistensi kopi dan mengoptimalisasi akses pembiayaan.
"Direksi dan manajemen untuk bisa membaca karakteristik kabupaten/kota yang berpotensi dalam penyaluran KUR, sehingga tata kelola dan goverment di Sumsel makin baik," tukas dia.(*)