Hal ini diperlukan agar warga tidak lagi bergantung pada sumur yang airnya telah tercemar.
“Air bersih adalah kebutuhan dasar. Kami berharap pemerintah dapat menyediakan PDAM yang dikelola dengan baik, sehingga warga tidak harus menggunakan sumur yang kualitas airnya semakin buruk,” ungkap Ali.
Sementara itu, Ahmad, Ketua Forum BPBD, menambahkan bahwa kondisi di Merapi Barat terkait aktivitas batubara sudah sangat mencekam.
Ia mengharapkan pemerintah segera mengambil tindakan tegas untuk mengatasi permasalahan ini.
Selain permasalahan utama tersebut, warga juga menyampaikan kebutuhan mendesak lainnya, seperti pembangunan pagar sekolah, pemasangan rambu lalu lintas dan lampu penerangan jalan, serta pengadaan alat kesehatan di puskesmas pembantu.
“Masyarakat membutuhkan bidan desa yang dapat membantu proses kelahiran, terutama di desa-desa terpencil. Selain itu, fasilitas kesehatan di puskesmas pembantu juga perlu ditingkatkan,” kata salah seorang warga.
H. David Hadrianto Aljufri menyatakan bahwa semua aspirasi yang disampaikan masyarakat akan menjadi perhatian serius.
Ia berkomitmen untuk menyampaikan keluhan ini kepada pihak terkait, termasuk pemerintah provinsi, guna mencari solusi terbaik.
“Apa yang disampaikan masyarakat akan kami bawa ke forum yang lebih tinggi. Masalah angkutan batubara, pencemaran air, dan infrastruktur harus segera mendapat tindak lanjut karena menyangkut kehidupan sehari-hari warga,” ujarnya.
BACA JUGA:Reses anggota DPRD Sumsel Dapil IX Muba: Serap Aspirasi Warga di Kecamatan Sekayu
Melalui kunjungan reses ini, David berharap dapat terus menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat dan memastikan kebutuhan mereka dapat terpenuhi.
Ia juga mendorong agar pemerintah daerah bersama pihak perusahaan tambang segera merealisasikan jalan khusus angkutan batubara untuk mengurangi dampak negatif terhadap warga sekitar. (Adv).