Kerusakan Jalan Lettu Karim Kadir tak hanya berdampak pada keselamatan warga, juga mengganggu perekonomian setempat.
Banyak pedagang mengeluhkan turunnya pendapatan karena akses distribusi barang menjadi terganggu. Selain itu, ojek online dan pengendara roda dua kerap menghindari rute tersebut, memperparahjalan alternatif lain yang sudah padat.
Pemerintah Provinsi Sumsel diwakili Asisten II Pemprov Sumsel, Basyaruddin Akhmad mengakui perbaikan jalan Lettu Karim Kadir tak bisa diselesaikan hanya dengan penimbunan aspal seperti yang dilakukan selama ini.
“Setiap kali kami timbun, jalan itu tetap amblas karena struktur tanahnya tidak stabil. Solusi jangka panjang membangun konstruksi jalan layang menggunakan tiang penyangga,” jelas Basyaruddin.
Ia mengungkapkan anggarannya Rp7,5 miliar telah disiapkan untuk proyek perbaikan jalan tersebut. Proyek ini mencakup pembangunan jalan sepanjang 70 meter dengan lebar 6 meter.
BACA JUGA:Diarak Pakai Becak, Ratu Dewa Dengar Keluh Kesah Warga dan Pedagang Soal Jalan Rusak
Pada Desember 2024, pihaknya berencana melakukan penimbunan sementara menggunakan agregat sebagai langkah darurat untuk mengurangi risiko kecelakaan.
“Kami menargetkan proyek tender konstruksi dimulai Januari 2025. Jika semua berjalan sesuai rencana, pembangunan jalan layang ini bisa selesai pada Maret 2025,” tambahnya. (iol/kur)