Wakil Ketua DPRD Kabupaten Muba Irwin Zulyani SH, juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi peredaran narkoba yang semakin meluas. Karena itu dia mendukung usulan pembentukan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Muba di Sekayu, untuk memperkuat upaya pencegahan. "Masyarakat harus bersatu melawan narkoba," tegasnya.
General Manager (GM) Sumatera Ekspres H Iwan Irawan, menyampaikan Seminar Desa Bersinar (Bersih Dari Narkoba) ini diikuti seluruh kepala desa dan perangkatnya se-Kabupaten Musi Banyuasin.
"Seminar ini kami selenggarakan, berangkat dari keprihatinan banyaknya angka penduduk yang terjerat dalam penyalahgunaan/peredaran narkoba," sampainya. Survei BNN Tahun 2019, mencatat 3,4 juta penduduk Indonesia terpapar narkoba, didominasi kelompok usia produktif.
"Berangkat dari kekhawatiran ini, Sumatera Ekspres terpanggil untuk membuat langkah nyata untuk memberantas peredaran/ penyalahgunaan narkoba. Karena kita butuh upaya nyata dan menyeluruh untuk mendapatkan hasil maksimal," tegasnya.
BACA JUGA:Penghuni Panti Rehab Narkoba Ar-Rahman Heboh, Seorang Pasiennya Ditemukan Mengambang di Kolam
BACA JUGA:Sedang Menunggu Pembeli, Bandar Narkoba di OKU Diringkus Polisi, Ini Barang Bukti yang Diamankan
Apalagi, tren pemakaian dan peredaran narkoba bergeser ke desa-desa. Untuk itu, Harian Pagi Sumatera Ekspres mengajak semua pihak untuk upaya pencegahan melalui sosialisasi bahaya narkoba dalam bentuk seminar Desa Bersinar.
“Sebagai daerah percontohan, kita pilih desa se-Kabupaten Muba. Melalui seminar Desa Bersinar ini, kita berharap dapat membantu upaya pemerintah memerangi narkoba," pungkasnya.
Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNN Provinsi (BNN) Sumsel Yeni Yulita SKM, mengatakan BNNP Sumsel sangat menyambut baik adanya kegiatan Seminar Desa Bersinar ini. Karena Desa Bersinar merupakan program prioritas nasional.
"Dengan Muba mengadakan kegiatan seminar ini, luar biasa. Apalagi melihat peserta sangat banyak dan antusias. Alhamdulillah, artinya kepedulian kepala desa dan perangkat desa sudah sangat tinggi terhadap bahaya narkoba," sampainya.
Terkait dengan penyalahgunaan narkoba secara pravalensi global, Provinsi Sumsel menduduki rangking kedua secara nasional, dimulai datanya dari tahun 2019. "Rangking kedua bukan hebat ya, karena ini penyalagunaan narkotika. Mudah-mudahan semakin tahun akan menurun," harapnya.
BACA JUGA:Penemuan Mayat Pasien Rehabilitasi Narkoba di Kolam Yayasan Ar-Rahman Gegerkan Warga Palembang
Dikatakannya, Seminar Desa Bersinar menjadi penting karena penyalagunaan narkoba sekarang ini lebuh banyak merambah ke desa-desa. Ini tentu menimbulkan kekhawatiran. "Hal ini dimungkinkan, karena mungkin di desa kurang hiburan. Masyarakat ini ketika ada acara, terus para sindikat memberikan iming-iming dengan pakai narkoba akan membuat happy,” duganya.
“Atau juga ke pekerja seperti pekebun karet, memerlukan waktu sangat lama. Didoping dengan narkoba agar bisa kuat, dan lain sebagainya. Padahal itu semua tidak benar," tegas Yeni.
Dia menambahkan, pesan dari BNNP Sumsel berterima kasih dengan adanya acara seminar ini. Berarti paling tidak sudah care dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba. "Harapan kami bukan hanya sampai di seminar saja, tapi dipraktikkan di desa – desa, dengan program yang sudah kita buat. Seperti desa bersinar," harapnya.