SUMATERAEKSPRES.ID-Proyek inovatif berjudul A Systems Analysis Approach to Reduce Plastic Waste in Indonesian Societies (PISCES) berhasil mempertemukan periset BRIN dan Inggris sebagai upaya mengurangi sampah plastik di Indonesia.
Pada pertemuan di Hotel Kokoon, Banyuwangi beberapa waktu lalu, para periset berbagi temuan terbaru mereka dengan perwakilan pemerintah daerah dan masyarakat Bali Barat serta Jawa Timur.
PISCES, sebuah proyek senilai jutaan pound yang berlangsung selama empat tahun (2021–2024), didanai oleh UK Research and Innovation (UKRI).
Proyek tersebut punya tujuan untuk mengidentifikasi inefisiensi dalam rantai penggunaan plastik di Indonesia melalui pendekatan berbasis sistem.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memainkan peran kunci dalam program ini, utamanya melalui kontribusi ilmuwan Indonesia.
Muhammad Reza Cordova, Profesor Riset di bidang Pencemaran Laut BRIN, memaparkan bahwa hasil riset PISCES dapat membawa perubahan besar dalam kebijakan nasional.
“Jika Indonesia memutuskan untuk mengadopsi hasil dari PISCES, maka kita dapat meningkatkan kebijakan dan strategi nasional dalam memerangi polusi plastik secara signifikan. Namun, hal ini membutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah, akademisi, dan industri," beber Cordova melansir RRI.
Lebih lanjut ia mengatakan, pentingnya kerja sama demi menghadapi tantangan lokal seperti sistem pengelolaan limbah, penegakan hukum, dan perubahan perilaku masyarakat.
PISCES menggunakan pendekatan berbasis sistem untuk memahami seluruh siklus plastik, mulai dari produksi, konsumsi, hingga pembuangan.
BACA JUGA:Keluhkan Sampah, Lapor ke 0811-7422001
BACA JUGA:Gebyar Ecobrick Se-Nusantara oleh Paguyuban KSE Polsri, Dorong Edukasi Daur Ulang Sampah Plastik
Proyek tersebut memberi rekomendasi intervensi berbasis bukti untuk mengurangi polusi plastik laut sebesar 70% pada 2025, sejalan dengan target nasional Indonesia.
“Indonesia memiliki potensi besar untuk memimpin secara global melalui solusi berbasis sistem dan komunitas,” kata Susan Jobling, Direktur PISCES sekaligus Profesor Ekotoksikologi di Brunel University London. “Kolaborasi lintas sektor ini adalah langkah awal menuju perubahan nyata dan berkelanjutan.”
Sementara Lesley Henderson, Profesor Science Communication dari University of Strathclyde, mengatakan bahwa aspek komunikasi dengan komunitas memainkan peran penting.
"Kita memerlukan lebih dari sekadar perbaikan teknis. Memahami alasan di balik perilaku masyarakat dapat membantu menciptakan komunikasi yang lebih efektif untuk mendorong perubahan perilaku terkait penggunaan plastik."