SUMATERAEKSPRES.ID – Kecamatan Kertapati, salah satu dari 18 kecamatan di Kota Palembang, memiliki sejarah yang mendalam dan peran strategis dalam perkembangan kota ini.
Terletak di sisi selatan Sungai Musi, Kertapati tidak hanya menjadi pintu gerbang utama bagi pengunjung yang datang dari arah selatan Sumatera, tetapi juga memiliki peran vital dalam konektivitas Palembang melalui Jembatan Ampera yang terkenal.
Kecamatan ini mencakup wilayah seluas 23,91 km² dan terdiri dari beberapa kelurahan, termasuk Kelurahan Ogan Baru, Kemas Rindo, Karang Anyar, Kemang Agung, Karya Jaya, dan Karya Mulia.
BACA JUGA:Dimsum Ayam Wortel Menu Ringan, Praktis, dan Lezat untuk Keluarga
BACA JUGA:OKI Siapkan Museum untuk Pelestarian Sejarah dan Kebudayaan, Rencananya Launching pada 2026
Berada di tepi Sungai Musi, Kertapati menjadi salah satu pusat kegiatan perdagangan dan transportasi di Palembang.
Warisan Sejarah Kertapati
Kertapati juga dikenal memiliki nilai sejarah yang besar. Salah satu situs bersejarah yang berada di kecamatan ini adalah Stasiun Kertapati, yang merupakan salah satu stasiun kereta api tertua di Sumatera Selatan.
Dibangun pada tahun 1923 oleh pemerintah kolonial Belanda, stasiun ini telah beroperasi sejak 1924 dan menjadi pusat transportasi penting yang menghubungkan Palembang dengan kota-kota besar di Sumatera.
Selain itu, Stasiun Kertapati menjadi bagian dari jalur kereta api yang vital untuk pengangkutan batu bara, menghubungkan tambang batu bara di Tanjung Enim dengan Pelabuhan Kertapati di Palembang.
Kereta api yang digunakan untuk mengangkut batu bara memiliki berbagai keunggulan, seperti efisiensi kapasitas, kecepatan yang terjadwal, dan dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan moda transportasi lainnya.
BACA JUGA:Musi Run Serie V 2024, Daftar Pemenang dan Total Hadiah Rp91 Juta
BACA JUGA:Reses Pertama Persi, SE Fokus pada Pembangunan Infrastruktur dan Air Bersih di Empat Lawang
Peran Ekonomi Kertapati dalam Perekonomian Palembang
Kecamatan Kertapati juga memiliki peran besar dalam perekonomian Palembang, dengan adanya pasar tradisional, toko-toko kelontong, serta warung makan khas Palembang yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.
Seiring perkembangan kawasan ini, pembangunan perumahan modern juga semakin pesat, mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan di wilayah ini.
Kertapati juga menjadi jalur strategis untuk transportasi barang, terutama melalui Pelabuhan Boom Baru, yang berfungsi sebagai pintu masuk dan keluar barang dari dan ke Palembang.