Pemerintah Perhatikan Kondisi Infrastruktur Madrasah, Apa Langkah Berikutnya?

Jumat 06 Dec 2024 - 18:47 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

SUMATERAEKSPRES.ID - Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo Muhammad Syafi’i, mengungkapkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan guru serta memperbaiki infrastruktur pendidikan yang ada di bawah naungan Kementerian Agama.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah pertemuan dengan Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah, organisasi Islam yang berbasis di Sumatra Utara.

Pertemuan itu digelar di Kantor Pusat Kementerian Agama, yang terletak di Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Dalam kesempatan tersebut, Wamenag menegaskan pentingnya peran guru dalam pendidikan.

BACA JUGA:Pemerintah Tetapkan Jadwal Pencairan Tunjangan Sertifikasi PPG Guru Tertentu Tahap 1, Ini Waktunya

BACA JUGA:Jadwal Libur Lebaran dan Waktu Pembagian THR PNS dan PPPK Pada 2025

Ia menyebutkan bahwa guru adalah ujung tombak pendidikan dan memiliki peran sentral dalam mencerdaskan bangsa.

Namun, ia juga menyayangkan kenyataan bahwa banyak guru yang belum menerima hak-hak mereka secara layak.

“Guru merupakan aset utama dalam mencerdaskan bangsa. Namun, masih banyak di antara mereka yang hak-haknya belum dipenuhi dengan adil,” ujar Wamenag, mengingatkan pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan pendidik.

Syafi’i menambahkan bahwa kesejahteraan guru tidak hanya melibatkan peningkatan gaji. Menurutnya, kesejahteraan yang dimaksud mencakup berbagai aspek, mulai dari tunjangan, jaminan sosial, fasilitas, hingga akses terhadap pelatihan profesional.

BACA JUGA:Ambil Paspor Bisa Drive Thru, Inovasi untuk Peningkatan Pelayanan

BACA JUGA:Peringatan Gempa Megathrust Selat Sunda: Benarkah Ada Risiko Tsunami Hingga 3 Meter di Jakarta?

“Kesejahteraan itu lebih dari sekadar kenaikan gaji. Kami sedang mengupayakan berbagai skema insentif yang adil, khususnya untuk guru honorer, agar tidak ada ketimpangan antara guru tetap dan honorer,” tambahnya.

Selain itu, dalam hal infrastruktur, Wamenag mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi banyak madrasah dan pesantren yang masih memiliki fasilitas terbatas.

Menurut laporan yang diterimanya, banyak madrasah yang mengalami masalah serius seperti atap yang bocor, minimnya fasilitas laboratorium, bahkan keterbatasan akses internet yang menghambat proses belajar-mengajar.

Kategori :