Menag berharap Gedung PLKI UPQ ini dapat menjadi solusi untuk tantangan literasi keagamaan di Indonesia dan sekaligus menjadi bukti komitmen Kementerian Agama dalam melayani umat lintas agama.
Pembangunan Gedung PLKI UPQ: Proyek Visioner Kementerian Agama
Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, menjelaskan bahwa pembangunan Gedung PLKI UPQ merupakan hasil perencanaan yang dimulai sejak 2020. Proyek ini dimulai pada 2023 dan selesai dalam waktu dua tahun dengan anggaran sebesar Rp239 miliar.
"Alhamdulillah, kapasitas cetak kita kini meningkat signifikan, dari 250 ribu menjadi 1 juta mushaf Al-Qur'an per tahun," ungkap Kamaruddin.
Kamaruddin menambahkan bahwa Gedung PLKI UPQ dirancang dengan fasilitas modern yang sangat mendukung kegiatan keagamaan. Beberapa fasilitas yang ada di gedung ini antara lain ruang diskusi, seminar, galeri mushaf, dan mini teater digital yang canggih.
BACA JUGA:Menag dan Mendikdasmen Sepakat Percepat Proses Sertifikasi Guru Melalui Kolaborasi Strategis
BACA JUGA:Inisiatif Wakaf Uang Kemenag, Menag Umar Sumbangkan Rp100 Juta untuk Kebaikan Umat
"Gedung ini bukan hanya sebagai percetakan, tetapi juga menjadi pusat literasi keagamaan Islam dengan konsep GLAM (Gallery, Library, Archive, Museum)," ujar Kamaruddin.
Untuk memastikan kualitas yang terbaik, mesin percetakan di PLKI UPQ menggunakan teknologi canggih asal Jerman. Kamaruddin pun mengajak seluruh Direktorat Jenderal (Dirjen) untuk memanfaatkan fasilitas ini.
"Mesin percetakan kita setara dengan percetakan Al-Qur’an di Madinah dan Iran. Bahkan, kita mulai mencetak mushaf Al-Qur’an Braille untuk disabilitas netra serta mushaf isyarat untuk disabilitas rungu-wicara," tambah Kamaruddin.
Kamaruddin juga optimistis bahwa UPQ ini tidak hanya akan menjadi ikon wisata religi, tetapi juga berpotensi menjadi sumber pendapatan bagi Kementerian Agama. Hal ini sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam mempromosikan Islam moderat di dunia internasional.
"Kami sangat yakin UPQ ini akan menjadi salah satu ikon peradaban Islam Indonesia. Sejalan dengan arahan Menteri Agama, percetakan ini adalah wujud nyata kebangkitan literasi Islam Nusantara," tutup Kamaruddin.