Usaha ini juga berfungsi sebagai agen layanan keuangan mikro yang memudahkan akses transaksi perbankan bagi warga transmigrasi.
Ririn aktif mendapatkan bimbingan dari Mantri BRI, yang membantu dalam pengelolaan keuangan dan tata kelola usaha, serta melakukan pemantauan secara rutin untuk memastikan kelancaran operasional usaha.
BACA JUGA:Belanja Praktis dengan QRIS: NKHZ Baby Shop Andalkan Teknologi BRI untuk Kemudahan Transaksi
Selain itu, Ririn juga mendapat edukasi tentang cara mengelola pinjaman yang disalurkan kepada para nasabah, termasuk petani dan peternak di sekitarnya.
Ini membuktikan bagaimana pinjaman KECE dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Pada kesempatan yang berbeda, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menjelaskan bahwa pemberdayaan UMKM di seluruh Indonesia, termasuk di Merauke, adalah bagian dari upaya BRI dalam memperluas inklusi keuangan.
Menurutnya, pemberdayaan UMKM merupakan komitmen BRI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang mandiri dan berdaya saing.
BRI memberikan dukungan pembiayaan, pendampingan oleh Mantri BRI, serta pemantauan berkelanjutan agar usaha mikro seperti Kios Pink dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Strategi Bisnis Mikro BRI ke depan akan lebih mengutamakan pemberdayaan daripada pembiayaan. BRI, sebagai bank yang berkomitmen pada UMKM, memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, dilanjutkan dengan integrasi hingga mencapai interkoneksi,” jelas Supari.
Dengan keberadaan AgenBRILink di wilayah transmigrasi Merauke, BRI tidak hanya memberikan akses ke layanan perbankan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat setempat.
Langkah ini menunjukkan bahwa pemberdayaan ekonomi berbasis UMKM dapat menjadi kunci dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan akses terhadap layanan perbankan dan keuangan.