BACA JUGA:Atensi Narkoba, Tawuran, Bullying dan Balapan Liar
BACA JUGA:RSMH Palembang Gelar Program Sosialisasi untuk Melawan Bullying
3.Intervensi
Sekolah perlu memiliki program intervensi yang efektif untuk menangani kasus bullying, baik melalui konseling, mediasi, maupun sanksi yang tegas bagi pelaku bullying.
4.Dukungan
Korban bullying perlu mendapatkan dukungan dari orang tua, guru, dan teman-teman. Mereka juga perlu diberikan akses ke layanan konseling dan bantuan profesional jika diperlukan.
BACA JUGA:Stop Bullying, Diknas Gelar Sosialisasi Anti Bully
BACA JUGA:Daftar Kasus Bullying di Sumsel Sejak 2022 Lalu, Ada yang Sampai Meninggal
5.Lingkungan yang Inklusif
Membangun lingkungan sekolah yang inklusif dan ramah sangat penting untuk mencegah bullying. Semua anak harus merasa dihargai, dihormati, dan dilindungi.
Persepsi anak terhadap bullying mencerminkan pemahaman mereka tentang bahaya dan dampaknya.
Anak-anak menyadari bahwa bullying dapat berujung pada konsekuensi yang serius, termasuk bunuh diri.
BACA JUGA:Perundungan Ancaman Terhadap Masa Depan Kesehatan
BACA JUGA:Kenali Indikasi Awal Perundungan, Cegah Perundungan, Gelar Bimtek Anak
Oleh karena itu, upaya pencegahan bullying yang komprehensif dan berkelanjutan sangat penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan kondusif bagi semua anak.
Belajar di lingkungan yang aman dan nyaman adalah hak setiap anak bangsa. Oleh karena itu, penanganan bullying harus menjadi prioritas bagi semua pihak terkait, termasuk pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat secara keseluruhan.(*)