PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Workshop Kewirausahaan menjadi salah satu penunjang mewujudkan visi misi Universitas Palembang. “Visi misi kita menjadi universitas unggul di bidang pendidikan tinggi dan berwawasan entrepreneur,” ujar Rektor Universitas Palembang, Dr Ali Dahwir SH MH, kemarin.
Untuk menggapainya tentu perlu kontribusi nyata seluruh fakultas dan prodi yang ada di Universitas Palembang. Masing-masing program studi perlu mengadakan kegiatan kewirausahaan seperti yang digelar Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik (FT) kali ini. “Kami apresiasi apa yang dilakukan Fakultas Teknik karena ini mendukung perwujudan visi misi Universitas Palembang," ujar Rektor.
Di waktu yang sama, Universitas Palembang melaksanakan penandatanganan MoU, MoA, dan IA dengan Persatuan Konsultan Indonesia (Perkindo) terkait pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi dan Kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).
"Kegiatan ini akan memberikan kontribusi kampus sesuai dengan apa yang telah dibicarakan secara non formal, termasuk implementasi MBKM. Bila perlu mahasiswa kita kirim ke Perkindo dalam rangka pelaksanaan MBKM," pungkasnya.
BACA JUGA:KEREN KAWAN Program Desa BRILiaN Bank BRI Mendigitalisasi UMKM Keripik Ubi Jalar di Indonesia
Dekan FT Unpal, Marliyus Sunarhati ST MT mengatakan workshop kewirausahaan ini pertama kali digelar. "Tentu kegiatan ini untuk menambah wawasan mahasiswa sebagai bekal selama mahasiswa studi. Begitu mereka terjun ke masyarakat pun sudah siap, itu yang kami harapkan," ujarnya.
Dalam workshop itu, pihaknya mengundang alumni Prodi Teknik Sipil dan Pengurus Perkindo. Mereka juga membuat usulan baru agar workshop kewirausahaan ini masuk bobot SKS (Satuan Kredit Semester). "Kalau sekarang belum ada SKS-nya, tapi mereka akan kami picu untuk siap terjun ke masyarakat," ungkapnya.
Narasumber, Ir M Azhar ST MSi IPM ASEAN Engineering mengatakan mahasiswa harus mampu membaca gambaran situasi dunia kerja, tantangan, dan peluang, serta saran dan masukan. Ia menjelaskan, dampak dunia digital dan revolusi Industri ke-4 era baru industrilisasi digital. "Secara global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1-1,5 miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi manusia dengan mesin otomatis," pungkasnya.