Indonesia Pikat Pendanaan Hijau EUR 1,2 Miliar, Di Ajang Conference of the Parties (COP) 29

Minggu 24 Nov 2024 - 21:31 WIB
Reporter : Andika
Editor : Edi Sumeks

BAKU, SUMATERAEKSPRES.ID - Pemerintah Indonesia melalui Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Hashim Djojohadikusumo berhasil memikat pendanaan hijau sebesar EUR 1,2 miliar. Pendanaan tersebut untuk sektor kelistrikan dari Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) dalam ajang Conference of the Parties (COP) 29 di Baku, Azerbaijan, Rabu (13/11).

Pendanaan tersebut digunakan untuk pengembangan sejumlah infrastruktur kelistrikan hijau menuju swasembada energi nasional yang berkelanjutan. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara PT PLN (Persero) dan KfW untuk pengembangan proyek energi bersih yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pumped Storage dan transmisi yang menghubungkan ke pembangkit hijau.

Hashim menegaskan pemerintah berkomitmen mengakselerasi transisi energi. Dengan menggalang kolaborasi hingga tingkat global, peralihan ke energi terbarukan diharapkan mampu menopang swasembada energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. "Kami telah memiliki strategi baru selama lima tahun ke depan dengan mencapai pertumbuhan ekonomi minimal 8% secara berkelanjutan," tegas Hashim.

Hashim mengatakan, pengembangan sumber energi bersih berperan krusial untuk meningkatkan daya saing industri. Dalam 15 tahun ke depan, kapasitas pembangkit energi terbarukan Indonesia ditargetkan bertambah 75% dari total penambahan kapasitas listrik sebesar 100 gigawatt (GW). "Kami akan menjadi negara besar yang akan memenuhi tanggung jawab dalam menjaga masa depan lingkungan. Kami sangat mengapresiasi kerja sama internasional yang telah terjalin sebagai bentuk upaya bersama mencapai target Net Zero Emissions (NZE)," jelas Hashim.

BACA JUGA:PLN Galang Kolaborasi Global

BACA JUGA:PLN Perkuat Infrastruktur Ketenagalistrikan

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan, PLN mendukung penuh langkah pemerintah menjalankan transisi energi. Berbagai kolaborasi dan inisiatif telah dijalankan PLN guna menyukseskan proyek-proyek kelistrikan yang berkelanjutan.

Darmawan mengatakan, keterlibatan KfW dalam proyek hijau PLN diharapkan mampu menarik lebih banyak mitra internasional untuk turut berkolaborasi. Sehingga, akan tercipta suatu kolaborasi strategi, teknis dan investasi yang berkelanjutan dalam aksi iklim global. "Kolaborasi ini menandakan langkah proaktif PLN dalam memperluas kemitraan internasional untuk meningkatkan swasembada energi nasional yang berkelanjutan searah dengan aksi iklim global," kata Darmawan.

Sustainability Officer KfW Group, Jürgen Kern, menjelaskan dukungan KfW kepada Indonesia merupakan wujud komitmen negara Jerman dalam mendukung kerja sama internasional untuk mencapai transformasi hijau.

Apalagi, PLN merupakan pusat transisi energi di Indonesia. PLN memiliki komitmen yang kuat menghijaukan sektor energi sekaligus memastikan akses energi yang andal. ‘’Kami percaya Indonesia-Jerman bisa memperkuat kemitraan di sektor energi. Terutama dalam proyek energi bersih seperti panas bumi, air dan juga transmisi. Untuk mencapai target NZE, diperlukan kolaborasi dan kemitraan yang baik," kata Jürgen. 

 

Kategori :