Jelang Pilkada Serentak 2024, Kapolda Sumsel Ingatkan Jangan Menggosok-Gosok Rakyat Supaya Terjadi Benturan

Jumat 22 Nov 2024 - 22:32 WIB
Reporter : tim
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Pelaksanaan pemungutan suara pilkada serentak 2024, sudah semakin dekat. Masa kampanye pun akan berakhir Sabtu (23/11). Di masa tenang kampanye dari 24-26 November 2024, semua pihak diminta untuk tenang dan mematuhi peraturan yang ditetapkan penyelenggara pemilu.

“Kalau mau terpilih, baik-baiklah sama rakyat. Karena kedaulatan ada di tangan rakyat. Jangan menggosok-gosok rakyat, supaya terjadi benturan,” pinta Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi SIK MH, Jumat siang (22/11/2024).

Itu dikatakannya saat membuka Dialog Publik Wawasan Kebangsaan dalam rangka Pemilukada dengan Semangat Proklamasi Siap Mensukseskan Pemilukada 2024. Dihadiri sekitar 350 peserta dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, pelajar, mahasiswa, dan awak media.

“Kita berharap kegiatan ini, betul-betul bisa membawa kebaikan bagi terciptanya proses pilkada serentak 2024 khususnya di Sumsel, dalam situasi yang kondusif, aman, dan damai,” harap Andi Rian.

BACA JUGA: Ketua KPU Sumsel Minta Semua Logistik Pilkada Sudah Harus Masuk PPS pada 25 November 2024

BACA JUGA:DPC Gerindra Palembang Gelar Rakerwil: Konsolidasi Kader dan Strategi Pemenangan Pilkada 2024

Lanjut Andi Rian, wawasan kebangsaan terkait pilkada tentu merupakan suatu pemahaman tentang keikutsertaan secara aktif seluruh warga negara. ”Dalam proses kedaulatan rakyat, melalui pemilihan kepala daerah, dengan menguatkan persatuan dan kesatuan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.

Tahapan pilkada 2024 telah berjalan, sudah semakin mendekati hari pelaksanaan pemungutan suara 27 November 2024. “Insyaallah dilaksanakan dalam 5 hari ke depan. Ada kecenderungan meningkatnya berita bohong atau hoaks. Baik dalam bentuk kampanye negatif maupun kampanye hitam melalui media-media sosial,” bebernya.

Oleh karena itu, dibutuhkan upaya bersama dalam menjaga persatuan dan kesatuan agar tidak berpotensi menimbulkan polarisasi sosial. ”Apalagi sampai terjadi konflik, akibat benturan kepentingan perbedaan pilihan,” ulasnya.

Dia kembali menyampaikan, agar menggunakan diksi terpilih atau tidak terpilih. Karena pilkada merupakan pemilihan kepala daerah. “Jadi tidak ada menang atau kalah. Kecuali kalau pertandingan kepala daerah, ada menang atau kalah. Harus siap terpilih, dan tidak terpilih,” tegas lulusan Akpol 1991 itu.

BACA JUGA:Masyarakat Diminta Tetap Tenang Menyambut Masa Tenang Pilkada 2024

BACA JUGA:3 Hasil Survei Unggulkan HDCU, H-5 Pencoblosan Pilkada 2024, MataHati Klaim Sudah Leading

Andi Rian mengingatkan untuk mengedepankan kepentingan yang lebih besar. Salah satu point dalam wawasan kebangsaan, adalah resolusi mental. “Bagaimana kita menata kembali untuk perubahan, cara memahami, cara menganalisis, termasuk pandang cara kita agar setiap persoalan. Termasuk di dalam proses Pilkada,” paparnya.

Kepada para pelajar dan mahasiswa selaku pemilih pemula, harapannya lebih cerdas. Karena akan melanjutkan tongkat estafet negara ini, untuk mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045. “Saya harap adik-adik ini punya cara pandang mereka yang berbeda, lebih baik, dalam menganalisis dan melihat segala sesuatunya. Termasuk persoalan-persoalan pemilihan kepala daerah ini,” imbaunya.

Apalagi sejak berdirinya Republik Indonesia ini, baru pertama kali sejarahnya menyelenggarakan pilkada serentak tahun 2024 ini. “Kita berharap dalam proses ini, rakyat Sumsel bisa memilih kepala daerah, baik tingkat provinsi, kabupaten, kota, yang betul-betul bisa membawa kemajuan bagi Sumsel,” ulasnya.

Kategori :