Persyaratannya termasuk KTP, slip gaji, serta sertifikat pendidik.
Proses pengajuan kredit ini cukup sederhana dan cepat, sehingga sangat memudahkan guru yang membutuhkan dana segera.
BACA JUGA:Khusus PNS PPPK, Bank Mandiri Beri Pinjaman Rp50 Juta Tanpa Agunan, Cek Syarat dan Tabel Angsurannya
5. BNI (Bank Negara Indonesia)
Sebagai bank BUMN, BNI menawarkan pinjaman dengan plafon yang sangat besar, yaitu hingga Rp500 juta.
Beberapa dokumen yang diperlukan untuk mengajukan pinjaman ini antara lain KTP, NPWP, fotokopi sertifikat pendidik, serta bukti penghasilan.
Proses survei juga dilakukan sebelum pinjaman disetujui.
6. Bank Mandiri Taspen
Bank Mandiri Taspen juga tidak ketinggalan dalam menawarkan pinjaman dengan plafon hingga Rp500 juta.
Untuk mendapatkan pinjaman ini, guru harus menyerahkan fotokopi KTP, NPWP, SK mengajar, dan sertifikat pendidik. Proses pengajuan pinjaman terbilang cepat dan mudah.
Perhatian Sebelum Mengajukan Pinjaman
Meskipun penawaran pinjaman dengan jaminan sertifikasi ini menarik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Salah satunya adalah potensi risiko bagi guru yang tidak dapat melunasi pinjaman tepat waktu.
Beberapa pihak mengkhawatirkan bahwa sertifikasi yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan guru bisa saja terjerat dalam kewajiban utang.
Di sisi lain, ada juga yang memandang pinjaman ini sebagai solusi untuk kebutuhan mendesak, terutama karena tunjangan sertifikasi yang diterima guru setiap bulan atau triwulan bisa digunakan untuk membayar angsuran.
Namun, penting bagi guru untuk menilai secara bijak apakah mereka sanggup memenuhi kewajiban cicilan tanpa mengorbankan kebutuhan lainnya.
Menggunakan Sertifikasi untuk Pinjaman
Secara umum, pinjaman yang mengandalkan sertifikat pendidik sebagai jaminan memberikan peluang lebih besar bagi guru untuk mendapatkan dana dengan plafon tinggi.
Namun, ini juga membuka pertanyaan tentang apakah penggunaan sertifikasi sebagai jaminan pinjaman adalah langkah yang bijak atau justru dapat membebani keuangan jangka panjang guru.